SISKA ASMIR

Lahir 23 Juni 1980 di Surau Kamba IV Angkek Candung Kab. Agam. Pendidikan Strata 1 dan Strata 2 di Universitas Negeri Padang jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menjadi Guru; Cita- cita Tak Sengaja Ku

Menjadi guru adalah cita- cita yang ‘dipaksakan’ waktu aku sekolah dasar dulu. Aku ingat dulu kelas empat SD, kami ditugasi guru untuk membuat sebuah puisi. Aku sebagai siswa yang tak pandai menulis puisi dulu kebingungan mau buat apa. Teman- teman sekitar sudah mulai tekun dengan ide puisi sendiri. Aku masih bingung. Kemudian terpikir buat puisi yang paling mudah saja, tentang cita- cita. Terus bingung lagi, kalau tentang cita- cita, cita- citaku kelak besar mau jadi apa? Bilang mau jadi dokter aku tau emak sama bapak tak ada duit. Cita- cita jadi polisi, merasa ketinggian juga angan itu. Profesi yang kita tau waktu SD kan tidak banyak; dokter, presiden, mentri, polisi, dan yang paling umum guru. Dari semua profesi yang diketahui itu ya guru yang paling memungkinkan. Jadilah puisi yang aku buat tentang cita- cita jadi guru. Judulnya pun seadanya dan terbilang standar banget yaitu CITA- CITAKU. Mungkin kalau ada puisi idol dulu dan aku ikut, mungkin jurinya sudah langsung pencet tombol merah dan kompak bilang “STD alias standar!”.

Tapi siapa sangka puisi yang aku buat seadanya dan semampunya itu menjadi semacam doa untuk masa depanku. Jalan hidup pendidikan ku seolah- olah mulai digiring kearah sana. Aku melewati pendidikan wajib sembilan tahun dengan lancar tanpa hambatan. Saat menentukan tempat dan jurusan untuk kuliah, pilihan ku mantap ke perguruan tinggi pendidik mahasiswa menjadi guru. Jurusan yang aku ambil adalah Pendidikan Bahasa Inggris. Maka mulailah aku mengenyam pendidikan keguruan, kemudian tamat dan langsung menjadi guru di sebuah sekolah negeri. Sebelumnya awal- awal tamat aku berusaha untuk “melenceng” dari jalan guru. Aku melamar kerja perusahaan- perusahaan. Sudah beberapa perusahaan di tolak terus. Menjadi guru sekali ujian malah langsung jadi.

Aku mulai mengajar. Pertamanya rada kikuk dan takut juga. Maklum guru baru, belum menguasai suasana. Lama- lama malah sangat menikmati mengajar dan membimbing. Aku sangat bahagia kalau melihat ekspresi siswa “Ooo, ternyata begitu ya”. Aku menikmati berbagi ilmu dengan siswa, termasuk dengan teman sejawat. Aku tidak bisa membayangkan diriku bekerja diprofesi lain. Menjadi guru inilah yang sangat dapat aku jiwai. Mendidik siswa, menanamkan pendidikan karakter kepada mereka, mendengar curhatan mereka, mendengar lelucon mereka di dalam kelas sangat aku nikmati. Semoga teman- teman guru lainnya juga begitu. Selamat Hari Guru untuk kita semua. Salam Literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat Bu, walaupun Ndak sengaja, insyaallah dengan niat yang ikhlas akan menjadi ladang pahala

24 Nov
Balas

makasih pak Saihodin. dengan menjadi guru, Insya Allah bisa jadi ladang pahala tuk kita semua, aamiinn... selamat hari guru ya pak.

24 Nov
Balas

Ok mr fauzan, i'll follow u. Thank you for ur comment on my writing. Goodluck for us for the book.

24 Nov
Balas

dari indak sangajo malah jadi orang hebat, santiang buk Siska yo I like it follow me too MWC 11 Agam

24 Nov
Balas



search

New Post