Hidup minimalis
Beberapa bulan terakhir ini saya sedang mencoba untuk menjalani hidup minimalis. Saya sangat terinspirasi dengan buku seorang penulis jepang fumio sasaki yang berjudul goodbye, things.
Gaya hidup minimalis ini lebih menekankan kepada mengurangi jumlah kepemilikan barang, dan lebih mengutamakan apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.
Pada awalnya terasa berat sekali bagi saya untuk mempraktekkan hidup minimalis ini. Hal pertama yang saya lakukan adalah mengurangi isi lemari. Dulu saya sering sekali lapar mata, kalau membeli baju/jilbab gak cukup satu dalam satu kali belanja, meski yang dibeli itu modelnya sama. Saat saya berusaha merampingkan isi lemari, ternyata sulit juga, sedih rasanya melepas baju-baju kesayangan itu untuk diberikan kepada teman dan tetangga. Jadilah sekarang saya memakai baju yang itu-itu saja,yang penting terasa nyaman.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ibu cantik.. Hidup minimalis yang ternyata sangat menarik... Apalagi sama seperti yang ibu sampaikan bahwa terkadang kita suka lapar mata jika sudah melihat sesuatu yang bagus, namun sebenarnya bukan sesuatu yang sangat kita butuhkan.. Semoga kita bisa untuk hidup minimalis. Tulisan ibu sangat menginspirasi kita semua. Sukses ya bu.. Salam santun
Terimakasih ya ibu, saya baru pemula buk, semoga bisa menulis lebih baik lagi. Sukses juga buat ibu
Keren bu. Sangat berat melakukannya. Lebih sedikit pekerjaan yg kita lakukan karena barang yg harus kita rawat hanya sedikit. Semoga bisa istiqomah bu
Aminn, terima kasih bu