Lomba Pertama
Dua minggunyang lalu, guru Taman Kanak-kanak Nadhifah menghubungi saya via Whatsap, menginformasikan bahwa Nadhifah akan mengikuti lomba baca doa harian. Ibu gurunya meminta saya untuk mengajak nadhifah mengulang bacaan doa doanya dirumah. Dengam senang hati sayapun melakukannya. Nadhifah merupakan tipe anak auditori dan kinestetik. Ini sangat jelas terlihat dengan keatifan gerak tubuh yang selalu ia lakukan. Mengahafal doa doa dan ayat ayat pendek tidak pernah saya lakukan dengan serius, itu semua mengalir seperti air saja, sehingga ia merasa tidak sedang belajar.
Ketika saya mendapat kabar bahwa Nadhifah akan mengikuti lomba, saya mencoba untuk mengajak Nadhifah berdiskusi.Nak kata bu guru anak Ummi akan ikut lomba baca doa ya nak. Iya mi jawabnya santai. Kira - kira nanti doa apa ya nak yg akan di lombakan, tanya ku. Doa ayah bunda, doa naik ke daraan, doa sebelum makan, doa masuk kamar mandi, dan doa doa yang sudah biasa kita baca itu aja mi. Jd anak ummi sudah siap untuk mengikuti lombanya besok? Sudah ummi sayang, jawabnya dengan penuh senyuman.
Memang selalu ada kecerian yang dihadirkan oleh Nadhifah. Tibalah waktu lomba pertamanya itu, jadwalnya di majukan dari yangbtelah di informasikan sebelumnya. Di jadwalkan tanggal 24 januari 2020, ternyata dimajukan tangga 22 januari 2020.saya tidak melakukan persiapan khusu lagi. Saya mencoba untuk menanamkan percaya diri kepada putri kecil saya, bahwa dia bisa.
Pagi hari ia bangunnlebih awal, langsung mandi dan sholat subuh, setelah selelsai sarapan bersama, ia pun berangkat menuju sekolah bersama abinya. Saya hanya berdoa mengiringi langkah kecilnya yang bersemangat itu, ya allah berikanlah nadhifah kemudahan dan keberanian untuk tampil, Aamiin.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.30, saya pun berangkat menjemput Nadhifah. Pukul 12.00 saya sampai di sekolahnya dan dia pun baru sampai dari sekolah lain tempat dia berlomba. Dengan senyum sumbringah dia berucap, alhamdulillah tadi udahbtampil mi, tapi belum menang. Dengan senyuman sya menjawab tidak apa-apa kita belum mennag nak, masih banyak waktu untuk belajar lagi nak, ,kami pun mengakhiri siang itu dengan menyantap semangkok mie ayam bakso.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, Bunda yang penuh semangat. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Makasih bundaBantu saya jd penulis y bund
Wow, makan bakso, seger yah Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Mantap bun,,