Sebelum saya resmi menjadi guru seperti sekarang ini, sudah banyak saya melihat teman-teman satu angkatan kuliah saya yang sudah memiliki karaya tulis berupa buku. Sebut saja namanya uki Lestari, guru hebat dari daerah muaro panas Kabupaten Solok ini sudah mempunyai dua buah buku. Jujur saja dari lubuk hati saya yang paling dalam saya merasa iri kepadanya. Keirian saya inilah yang mengantarkan saya untuk terus mencari informasi kelas menulis. Untung saja teman saya ini beresedia untuk saya todong dengan berbagai macam pertanyaan. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk ikut kelas menulis yang diadakan oleh media guru.

Jauh sebelumnya saya sudh pernah mendengar tentang sagu sabu, awalnya saya sempat bertanya dalam hati, makanan sejenis apakah ini?wkwkkw. Ternyata setelah saya cari tau informasinya Sagu Sabu itu merupakan program yang sangat bagus, dimana satu guru satu buku. Mulai dari situ saya tanamkan niat dalam hati saya, jika saya sudah jadi guru nanti saya harus mempunyai buku.

Sampai pada akhirnya saya mendapatkan informasi tentang kelas menulis ini pada tangal 20 januari 2019. Saya langsung menghubungi suami untuk meminta izin dari beliau.alhamdulillah beliau mengizinkan dan langsung membayarkan semua biaya untuk kelas menulis ini. Terimakasih imamku, engkau lelaki terbaikku.

Satu hari menjelang acara, saya mendadak deman tinggi, dalam hati yang miris saya berdoa kepada Allah agar saya segera disembuhkan. Dan di izinkan untuk mengikuti kelas menulis ini. Alahamdulillah allah maha baik. Saya sehat dan bisa mengikuti pelatihan dengan semangat.

Pelatihan itu berjalan dengam sangat singkat, secepat kilat. Semua perserta tersetrum dan terpacu adrenalinnya untuk langsung menulis buku.begitu dahsyatnya pemateri dan instruktur dipelatihan itu. Mereka orang -orang hebat. Betapa beruntungnya saya bisa langsung mendapatkan ilmu dan motiviasi dari CEO Media guru bapak M.Ihsan, Mas Pimred Media Guru , Mas Eko dan Ibu instruktur ibu Nuraini. Semoga beliau bertiga sehat selalu dan ilmu yang diberikan menjadi sedekah jariah buat mereka dan berkah untuk saya. Aamiin ya allah.

Kini pelatihan itu telah berakhir. Sekarang tugas saya untuk mewujudkan impian saya memiliki buku. Saya yakin bahwa saya bisa beranjak dari zona nyaman saya selama ini. Kalau bukan saya siapa lagi ? Kalau bukan sekarang kapan lagi? Ini sebuah pilihan yang tepat. Saya juga ingin seperti mereka yang hebat. Karyanya bisa nembus tapal batas. Karyanya bisa megantarkannya keliling dunia. Saatanya berpikir apa yang akan di ingat oleh orang lain tentang kita. Apa manfaat kita bagi orang lain?

Semoga kita semua mampu beranjak dari zona nyaman kita, untuk sebuah kata yaitu PERUBAHAN.

Pekanbaru, 27 januari 2019

Dari sudut ruang kecil Literasi sekolah.