Siska Wulandari

Bismillahirrahmanirrohim Saya dilahirkan pada tanggal 02 September 1988, di sebuah nagari yang indah dan bersahaja, dimana di nagari itu bertemu tiga hulu sung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantrum (tantangan hari ke 9)

Tantrum (tantangan hari ke 9)

Hari itu jumat 27 Desember 2019, merupakan hari terakhir saya dan arsyila di jakarta. Saya di ajak jalan -jalan oleh adik sepupu saya bernama Riris. Kami akan mengunjungi taman margasatwa ragunan. Kami memesan taxi online untuk menuju kesana. Diperjalanan arsyila senang bukan main. Sampai masuk ke taman margasatwa itu. Arsyila tertawa riang dan berlarian menelusuri jalanan yang masih sepi. Dia senang melihat gajah, rusa dan hewan lainya.

Kami akan mengelilingi taman margasatwa menggunakan kereta wisata. Ada yang gerbong gajah, harimau dan tayo juga. Ketika kereta wisata gajah datang arsyila masih senang. Namun begitu kami sudah naik kedalam gerbong kereta, dia malah nangis sambil nunjuk-nunjuk kearah mainan anak-anak yang tepat berada di belakang penjual karcis kereta itu. Saya berusaha untuk membujuknya, namun tidak berhasil, kereta terus melaju mengelilingi ragunan. Arsyila tetap menangis sekuat-kuatnya. Sampai orang yang satu gerbong dengan saya jadi kesal.

Akhirnya, selesai juga kami mengelilingi ragunan dengan kereta itu. Saya langsung mengajak arsyila main di arena permainan anak-anak yang ia pinta. Dia senang, sampai habis 1 koin, saya ,membawanya turun. Awalnya dia mau untuk turun dan melanjutkan perjalanan ke tempat yang lain. Namun siapa sangka dia menangis lagi, untuk meminta main di arena bermain yang tadi. Mau kembali lagi kesana tidak mungkin karena kami berjalan sudah lumayan jauh. Dia menagis dengan kuat, dibujuk dengan apapun semuanya tidak mempan. Pengunjung yang berjalan kaki di sana semuanya memperhatikan kami. Saya coba bujuk lagi pelan-pelan tetap tidak mau. Kami terus berjalan arsyila terus menangis. Sampai kami akan memasuki pusat primata dia baru diam. Setelah melihat patung gorila yang besar.

Selama berada di dalam pusat primata, alhamdulillah arsyila senang bermain sambil melihat hewan-hewan primata disana. Sifat tantrumnya kembali muncul ketika kami akan menuju mall blok M. Di atas bus trans jakarta dia menangis sejadinya, tanpa saya ketahui sebabnya. Dia minta turun sementara tujuan belum sampai. Diluar juga hujan deras. Saya mencoba untuk membujuknya lagi, perlahan dia mau.

Menurut beberapa referensi yang saya baca, tantrum itu terjadi ketika anak tidak mendapatkan keinginannya. Bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Saya yang masih banyak kekurangan ilmu tentang menghadapi anak tantrum, sempat kewalahan juga. Dapat anda bayangkan, anak saya menangis ditengah keramaian ketika di ragunan, di bus, dan ketika kami di central park. Tangisan yang paling parah itu ketika di stasiun bekasi dan ketika dalam pesawat menuju Padang. Saya hanya bisa berzikir dan berdoa kepada Allah, agar Allah membantu saya untuk mendiamkan anak saya. Melembutkan hati anak saya dan tampa terasa air mata saya jatuh membasahi pipi ketika dia menangis dalam pesawat. Hal yang lebih mengharukan, tangan mungilnya ikut menyeka air mata saya. Semoga kedepannya sifat tantrumnya ini mulai berkurang,seiring dengan bertambahnya usia Arsyila. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post