SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Word card

A. Abstrak Word card adalah salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan saat mengajarkan kata-kata dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Metode ini dilaksanakan dengan menggunakan kartu kata yang bertuliskan kata kata baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Keunggulan dari metode ini terletak pada proses pembuatan media pembelajarannya yang menggunakan barang bekas sehingga sangat ekonomis dan mudah dipraktekkan oleh guru dengan kondisi tempat mengajar atau tinggal yang minim fasilitas sekalipun. Selain itu, pada proses pembuatan media pembelejaran, guru bisa melibatkan siswa dan mendorong siswa untuk berkreasi dengan kertas mereka sendiri. B. Latar Belakang Pendidikan Dasar merupakan pendidikan yang sangat penting bagi anak-anak, karena pada masa ini terdapat masa keemasan golden age. Pada masa ini perkembangan anak sangat pesat dan terjadi sekali seumur hidup. Apabila masa ini diabaikan atau tidak diberi stimulus maka akan berdampak bagi kehidupan anak dimasa datang, sehingga stimulus harus diberikan secara optimal. Bahasa merupakan hal sangat penting bagi kehidupan, karena tanpa bahasa kita tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek yang dapat dikembangkan di Sekolah Dasar, dengan demikian kemampuan berbahasa harus diasah dan dikembangkan sejak anak usia dini. Aspek yang berkaitan dengan perkembangan bahasa lisan anak salah satunya adalah kosakata. Menyadari pentingnya kemampuan berbahasa, kurikulum pendidikan Indonesia pun mendorong agar kemampuan tersebut diajarkan sedini mungkin. Di beberapa daerah biasanya di kota-kota besar dengan kualitas lembaga pendidikan dan fasilitas yang mumpuni bahkan mendorong dan menfasilitasi siswa agar bisa menghitung saat mereka masih di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dengan memperkenalkan huruf-huruf terlebih dahulu. Berbeda dengan daerah-daerah 3T di Indonesia yang sangat lazim dijumpai siswa SD di kelas tinggi bahkan tak jarang di tingkat SMP – SMA yang belum bisa berbahasa dengan baik. Alasannya sangat klasik yaitu soal fasilitas yang serba kurang dan kualitas SDM yang belum mumpuni. Demikian halnya yang saya temukan di SDN 01 Karta, Kab. Tulang Bawang Barat dimana sangat lazim dijumpai siswa kelas 5 dan 6 yang memiliki kemampuan menghitung sangat kecil sekali. Melihat terlambatnya beberapa orang siswa dalam kemampuan berbahasa, mendesak para guru untuk menemukan metode yang bisa menjadi katalisator kemampuan berbahasa siswa. Demi mewujudkan hal tersebut dibutuhkan metode kreatif yang bisa menarik minat siswa untuk kembali belajar menghitung di usia jenjang pendidikan dasar mereka yang sudah hampir tamat. Selain itu, tentunya dibutuhkan media pembelajaran yang murah dan mudah diterapkan oleh guru-guru di sekolah dengan fasilitas yang cukup minim. Pada akhirnya, untuk mencakup semua kebutuhan di atas, menerapkan metode word card dalam proses pembelajaran, bisa menjadi salah satu solusi terbaik. C. Materi Metode “word card” sangatlah cocok ketika diterapkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris khususnya pada materi kosakata untuk siswa sekolah dasar di jenjang kelas bawah yaitu kelas 1, 2, dan 3. Namun, metode ini tidak menutup kemungkinan untuk digunakan pada siswa kelas atas, kelas 4, 5, dan 6, tatkala masih adanya siswa yang belum memiliki kemampuan berbahasa yang baik. D. Langkah-langkah Pelaksanaan 1. Pembuatan Media Pembelajaran  Kumpulkan kertas karton atau kertas buku siswa yang mudah kita temukan.  Gunting kertas karton tadi menjadi kepingan-kepingan kecil berukuran kotak atau persegi panjang (sesuaikan dengan kebutuhan kata-kata yang akan ditulis).  Tuliskan kata-kata, yang akan digunakan sebagai materi pelajaran kosakata siswa.  Penulisan kata-kata tersebut bisa dikreasikan dengan spidol warna agar bisa menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Proses penulisan ini bisa juga dikembangkan untuk mendorong kreatifitas siswa dengan melibatkan mereka dan memberikan mereka kesempatan untuk menulis kata-kata sekreatif mungkin. 2. Proses Pembelajaran  Terlebih dahulu, guru harus mengindentifikasi tingkat atau level kemampuan berbahasa siswa. Hal ini mempermudah guru untuk menentukan media pembelajaran mana yang akan digunakan, apakah yang mencantumkan nama, kata kerja, atau kalimat.  Dari masing-masing tingkatan ini siswa dibentuk masing-masing individu. Yang masing-masing siswa mendapatkan beberapa kartu yang berisi kata-kata dalam bahasa Indonesia.  Masing masing siswa persilahkan mengambil beberapa kartu yang berisi kata-kata/ nama-nama dalam bahasa Indonesia secara acak sehingga masing masing individu tidak ada yang mendapatkan kartu yang sama.  Siswa diberikan kesempatan untuk mencari arti dari kata/nama yang terdapat dikartu untuk diartikan dalam bahasa inggris. Baik bertanya kepada sesame rekan mereka, kepada guru lain, atau mencari didalam buku atau kamus mereka.  Selanjutnya siswa mencari pasangan kartu yang sudah mereka dapatkan artinya dalam bahasa inggris. Terus siswa menjawab hasil kerja mereka tersebut dengan bahasa inggris. Pada metode ini, siswa bisa dilatih untuk berkembang dengan cara guru menambah tingkat kesulitan soal menggunakan kata-kata/nama-nama yang lebih kompleks. E. Hikmah Pembelajaran Bahasa alat komunikasi antar masyarakat untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan keinginannya berupa simbol baik berupa lisan maupun tulisan. Tugas-tugas perkembangan bahasa yang diharapkan dicapai pada lingkup perkembangan Bahasa terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu memahami bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Mengemaskan pembelajaran berbahasa dengan metode word card, akan membuat anak-anak senang dan tak berasa sedang belajar bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lebih dari itu dengan metode word card, anak-anak akan lebih terlatih berfikir cepat dan meningkatkan jiwa kompetitifnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post