SISWANJAYA,S.Pd, M.Pd

I'm an English teacher in SMPN I Terbanggi Besar, Central Lampung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak yang tak dirindukan

Anak yang tak dirindukan

Panggil saja dia Mbok Semok. Badannya yang berisi dan aduhai membuatnya di gilai banyak lelaki. Kulihat beberapa kali lelaki yang berbeda menghampiri Mbok Semok. Bagiku itu bukan masalah hingga ada hal yang membuatku bener-bener jengah.

Mbok Semok tinggal dirumahku belumlah lama. Awalnya aku sangat senang dengan kehadirannya. Semua sedap dipandang mata. Kelakuannya pun tak ada yang menjengkelkanku.

Hingga hadir anak pertamanya. Semua terasa bahagia. Rumahpun semakin ramai dengan kehadiran anaknya. Mbok Semok adalah tipe ibu yang sangat sayang kepada anaknya. Setiap hari ia nampak mengurusi anak, baik makan maupun bermain.

Hingga hadir tanda-tanda sang anak akan mendapatkan adik baru. Tampaknya calon adik baru itupun tak menggoyahkan rasa sayang Mbok semok kepada anak pertamanya. Begitupun anak pertamanya justru semakin manja kepada Mbok Semok.

Aku mulai jengkel. Biasanya sang ibu akan menyapih anak-anaknya jika akan ada adik baru. Anak pertama akan diajari mandiri dengan cara tidak terlalu diperhatikan lagi atau dimarahi hingga perlahan-lahan anak pertama akan menjadi mandiri saat hadir adiknya kelak. Namun ini tidak terjadi pada Mbok Semok. Anak pertamanya semakin manja. Tidurpun selalu bersama Mbok Semok. Demikian juga Mbok Semok, ia semakin tidak peduli dengan calon anak keduanya.

Puncaknya adalah hari ini. Anak baru yang dinantikan pun hadir. Namun tak nampak sedikitpun rasa bahagia dimata Mbok Semok. Sepertinya ini bukanlah anak yang dirindukannya. Aku tak tau apa sebabnya. Saat kusentuh dan kuangkat anak keduanya, Mbok Semok nampak tenang saja. Tidak ada rasa khawatir sedikitpun jika nanti terjadi apa-apa dengan anaknya. Tidak ada ekspresi sayang yang ditunjukkannya seperti yang dilakukannya kepada anak pertamanya.

Pukul 8.20 WIB. Perasaanku cemas. Pikiranku teringat pada Mbok Semok dan anak keduanya. Ada waktu jam kosong mengajar 2x 40 menit ditambah istirahat pertama 20 menit. Bergegas aku pulang kerumah yang hanya berjarak 100 meter dari sekolahku.

Kemarahanku pun memuncak saat sampai dirumah. Tak habis pikir aku melihat kelakuan Mbok Semok. Kuambil anak keduanya yang ditelantarkannya begitu saja. Kutaruh ditempat aman dengan persediaan makanan yamg cukup. Bagaimana bisa ia asik makan bersama anak pertamanya yang berjumlah dua ekor. Sementara anak keduanya yang menetas delapan ekor ia tinggalkan begitu saja ditempat ia mengeram sebelumnya.

Hingga sore Mbok Semok pun tak pernah menjenguk anak keduanya.

#Aneh #Induk yang gagal Move On

NOTE Mbok Semok : Induk Ayam Berwarna Hitam Anak Pertama : Awalnya menetas 10 ekor tp tinggal 2. Anak Kedua. : Berjumlah 8 ekor.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post