JANJI
18 September 2019
Saat itu waktu menunjukkan pukul 03.42 WIB ketika sebuah pesan masuk di WA ku. Kulihat dari Prof. Dr. Gunadi Hari Sulistyo, M.A, Dosenku saat kuliah di Malang dulu. Dosen yang selalu ceria saat menghadapi kami di kelas. Hampir dua tahun aku mengenalnya. Selama dua tahun tersebut tak pernah aku melihatnya marah ataupun kesal pada kami. Bahkan, Ia sering melontarkan candaan-candaan kepada kami sehingga kelas yang diajarnya terasa tidak menegangkan ataupun membosankan.
Beliau juga dosen yang cepat sekali mengingat nama mahasiswa-mahasiswanya. Meski telah setahun lebih aku menyelesaikan kuliah di Universitas Negeri Malang, Ia masih ingat namaku lengkap dengan asalku. Kami bertemu dalam acara penyusunan soal yang dilaksanakan oleh Balitbang Puspendik, Kemdikbud pada November 2018 di Hotel Santika, Bekasi. Beliau perwakilan dari dosen bersama dosen yang lain sedangkan aku mewakili guru SMP bersama guru SMP dari provinsi lainnya.
“Siswanjaya, kan? Dari Lampung?” begitu sapanya saat bertemu denganku dalam acara tersebut.
Ingatan tersebut masih terekam jelas dikepalaku tentang beliau, kemudian kubaca perlahan pesan WA dari beliau yang baru saja kubuka pagi ini.
“Assalamalaikum wr.wb. Maaf Pak Siswanjaya. Bukunya sudah terbit ya? Beliau menanyakan buku yang sedang saya tulis saat itu. Dengan cara yang sopan beliau menanyakan itu. Diawali kata “maaf” yang biasanya dianggap tidak perlu bagi orang-orang yang merasa lebih tinggi dari lawan bicaranya.
“Waalaikumsalam Wr.Wb. Sedang proses editing di penerbit, Pak” balasku pada beliau di pesan WA tersebut.
“Wah sudah dapat kata pengantar kah? Apakah kata pengantar saya yang dulu diminta masih diperlukan?” tanyanya lagi.
Siapa yang menolak bukunya diberi kata pengantar oleh guru besar. Selain ilmunya sangat dalam, pastinya akan menambah nilai akan buku itu sendiri. Ini kesempatan baik untukku karena kadang tidak mudah mendapatkan kata pengantar dari orang-orang berilmu
“Beberapa minggu lalu saya bermaksud menanyakan kata pengantar itu pak tapi takut menganggu kegiatan bapak. Tapi jika kata pengantarnya ada nanti saya susulkan ke penerbit sebelum buku naik ke percetakan, Pak” jawabku pada beliau.
“Baik nanti saya buat ya. Saya sedang di Jepang saat ini. Sudah hampir satu bulan”kata Prof Gun di pesan tersebut.
“Ada kegiatan apa, Pak? Enaknya ya Pak kerja sambil jalan-jalan” jawabku diakhiri emoticon senyum pada pesan tersebut.
“Saya sedang menulis buku di Jepang oleh karena itu ingat Pak Sis. Jadi saya hubungi Pak Sis melalui WA ini. Segera saya buatkan kata pengantarnya. Nanti saya kirim ke Pak Sis ya” jawabnya
19 September 2019
“Sudah saya email. Coba di cek. Terimakasih” sebuah pesan dari Prof.Gun
“Terima kasih pak. Sudah masuk di email saya kata pengantarnya. Boleh saya minta alamat bapak? Nanti jika sudah selesai cetak saya kirimkan beberapa ke Bapak” tulisku melalui WA ku tersebut.
Tak berselang lama Prof Gun mengirimkan alamatnya. Dalam hati saya berjanji akan mengirimkan secepatnya jika buku itu terbit nantinya sebagai rasa terima kasih dan juga kenang-kenangan untuk beliau bahwa tulisan beliau ada dibukuku tersebut.
Itu adalah saat terakhir saya berkomunikasi dengan beliau. Pernah ada kesempatan untuk bertemu dengan beliau pada seminar nasional di Universitas Lampung pada 12 November 2019 lalu. Beliau menjadi pembicara bersama Prof.Patuan Raja, M.Pd yang juga dosenku saat SI dulu. Selain mendapatkan ilmu, kesempatan bersilaturahim dengan beliau berdua adalah kesempatan yang jarang bagiku. Rencana sudah dibuat tapi ternyata kesibukan di sekolah menyanderaku hingga tak bisa mengikutinya.
11 Januari 2020.
Bulan berganti tahun. Tak terasa hari ini hampir dipertengahan bulan pertama di tahun 2020. Beberapa hari lalu sempat kutanyakan kabar bukuku ke penerbit. Pihak penerbit menjelaskan karena antrian cetak yang banyak maka bukuku belum selesai cetak. Mungkin beberapa hari lagi selesai. Begitu kata pihak penerbit. Okelah, akan kutunggu sampai selesai ucapku dalam hati.
Pagi ini setelah kembali dari sholat subuh, kuambil handphone ku yang kumatikan sejak semalam sebelum tidur. Begitu banyak pesan masuk yang belum kubaca. Dari sekian banyak pesan tersebut kubaca pesan tautan berita tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan jurusan Gombong-Banjarnegara, Kabupaten Kebumen, Jawa tengah. Kecelakaan terjadi hari Jum’at 10 Januari 2020. Sebuah becak motor yang dinaiki dua orang penumpang suami istri ditabrak mobil dari arah belakang hingga terpental jatuh. Kedua penumpang meninggal sementara pengendara becak luka-luka.
Kaget dan sangat bersedih tentunya. Tertulis dalam berita tersebut korban warga Landungsari, Malang, tersebut adalah Prof. Dr.Gunadi Hari Sulistyo, M.A dan istrinya yang juga seorang dosen Dr.Kun Aniroh. Beliau berdua orang baik, ramah dan sederhana. Buktinya, jika saja mereka mau setelah dari stasiun kereta naik taxi itu mudah saja. Tapi mereka lebih memilih naik bentor.
Masih ingat janjiku untuk mengirimkan buku pada beliau. Insyallah jika bukuku selesai terbit akan tetap kukirimkan ke alamat Prof.Gun. Semoga sampai di tangan anak-anaknya sebagai bentuk terimakasihku dan juga kenang-kenangan bahwa tulisan beliau ada di bukuku. Allah SWT lebih sayang dengan beliau. Allah SWT memanggilnya pada hari yang indah,hari Jumat. Allah SWT memanggilnya bersama kekasih hatinya. Inilah cinta sehidup semati. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, membalas semua amal ibadahnya dan menempatkan Prof Gun dan Istri disebaik-baiknya tempat…Aamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waalaikumslam. Siap. Salam literasi juga
Assalamualaik. Lam kenal, sdh saya follow, follow back ya... Salam literasi