#tantangan menulis hari ke 23

Seperti biasa pagi ini aku berangkat sekolah. Menurut maklumat dari pemerintah Kota Padang, hari ini anak-anak sekolah hingga pukul 09.00 pagi. Selanjutnya anak-anak dirumahkan hingga 14 hari kedepan. Selanjutnya mereka belajar dengan sistem daring. Aku belum mendapatkan informasi dari pihak sekolah tentang ini.

Ketika memasuki kelas, ada beberapa anak yang telat. Aku tanyai kenapa mereka telat. Mereka malah balik bertanya padaku tentang informasi dari wali kota.

"Kok dalam surat edaran dari wali kota itu kami tidak libur Dzah?" tanya mereka. Kebetulan aku mengajar anak-anak tingkat SLTA pada sebuah pesantren berasrama di kota Padang. Semalam memang ramai aku lihat di whatsapp informasi maklumat dari wali kota tentang anak-anak sekolah dari Tingkat PAUD hingga tingga SLTP diminta belajar di rumah. Aku juga kurang tahu kenapa anak-anak tingkat SLTA tidak diliburkan.

"kita tunggu saja informasi selanjutnya ya" ucapku. Sebagian anak-anak mengusulkan agar mereka tidak usah diliburkan dengan alasan mau ujian UN. Takut materi UN tidak terkejarkan.

Mereka mengusulkan agar mereka tetap sekolah dan PBM tetap berjalan seperti biasa. Untuk antisipasi terhadap penyebaran Virus Corona mereka usul sebaiknya pihak sekolah menyediakan alat untuk mengukur suhu tubuh/atau alat yang bisa melacak penyakit Corona pada setiap tamu atau siapapun yang memasuki lingkungan sekolah. Dengan begitu bagi yang terlacak tidak di izinkan masuk lingkungan sekolah.

Sejak seminggu terakhir sekolah tempatku mengajar ini telah berusaha mengantisipasi penyebaran Virus Corona ini dengan menyediakan hand sanitizer di tempat-tempat tertentu serta himbauan-himbauan untuk selalu menjaga kesehata&kebersihan. Beberapa hari yang lalu juga diadakan sosialisasi pada guru,karyawan serta anak-anak tentang Virus Corona.

Semoga semua instansi terkait, elemen masyarakat,dan terutama diri pribadi saling bersatu membasmi penyebaran Virus Corona ini.

Semoga kita dilindungi dan dijauhkan dari Virus Corona.