Siswati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sulungku

Sulungku

#tantangan menulis hari ke 22

Pagi ini aku harus menyelesaikan tumpukan kain yang akan kusetrika. Akh, andai ibu yang biasa datang membantuku untuk menyetrika itu datang kemarin, tentu aku tidak akan melakukan ini. Tentu aku bisa menhabiskan hari Minggu ini bersama keluarga. Memasakan makanan kesukaan orangtua perempuanku(kebetulan semenjak aku menikah beliau ikut tinggal bersamaku) suami, dan anak-anak atau sekedar berenang bersama di sungai belakang rumahku. Tapi biasanya hari Mingguku lebih banyak dihabiskan dengan membersihkan pekarangan rumah bersama.

Ketika aku baru saja menyelesaikan dua stel seragam sekolahku,tiba-tiba sulungku bangun. Dengan tersedu dia memintaku untuk mengambilkan obat.

"Ummi, lihat kaki Ayyash sakit lagi. Tuh kumannya numbuh banyak" ujarnya sambil menunjuk kakinya yang membengkak mengandung nanah.

Semenjak umur setahun sulungku sering gatal-gatal, kaki dan tangannya penuh kuman.. Aku kasihan padanya. Aku dan suami telah membawanya berobat kemana-mana. Namun, gatal-gatal kakinya hanya sembuh sementara. Jika dia bermain-main agak kotor,maka malamnya sudah bisa dipastikan dia akan tidur jika kakinya sudah dicuci dengan air ngilu-ngilu kuku dan diolesi minyak but-but.

Namanya anak-anak, aku telah sering melarangnya agar tidak bermain kotor-kotor. Namun dia tak mengindahkannya. Pernah suatu hari dia bilang.

"Ummi, kok kaki Ayyash aja yang gatal-gatal dan bernanah?padahal Dedek juga ikut maen kotor-kotor. Kok Dedek g ya Ummi? Entahlah, aku juga tidak tahu kenapa sulungku begitu keadaannya.

Temanku bilang bahwa sakit gatal-gatal yang diderita sulungku itu dipengaruhi oleh faktor keturunan. Ah masa iya, pikirku. Aku rasanya tidak pernah mengalami gatal-gatal separah itu. Aku tanya suamiku. Ternyata memang ketika waktu kecil dia juga mengalami hal yang sama dengan sulungku tapi, dia mengalami gatal-gatal itu hanya sampai umur tiga tahun. Tahun selanjutnya suamiku tak pernah lagi mengalaminya.

Kulihat sulungku asyik mengaruk kakinya. Segera aku berdiri mengambil makanan untuk sarapannya. Setelah aku suapin sarapan, segera aku meminumkan obat. Aku pegang kepalanya, masih panas. Aku minta sulungku untuk istirahat. Ketika aku akan berdiri melanjutkan menyeterika pakaian, sulungku mencegahku. Aku kembali mendekatinya.

"Ada apa Yash" tanyaku heran.

"Ummi capek mengurus kada Ayyash ya? Tanya sulungku. Aku mengeleng.

" Ummi, giman kalau kaki Ayyash ini dipotong aja biar Ayyash g kesakitan lagi dan Ummi juga tidak capek"ujar sulungku. Aku kaget dan sedih.spontan aku merangkulnya dalam pelukan.

"Ya Rabb!

Berikanlah kesembuhan untuk sulungku" lirihku sendu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

semoga cepat sembuh, ya Ayyas. Aamiin.

17 Mar
Balas

Trims Uni Eka...

19 Mar

Sabar ya Nak...

17 Mar
Balas



search

New Post