Siswati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Taujih Keluarga

Taujih Keluarga

#tantangan menulis hari ke 18

Terik matahari serasa membakar ubun-ubun. Ketika aku keluar ruangan kantor. AC kantor yang menyejukan sekarang berubah menjadi bintik-bintik peluh yang mulai hadir di kulitku. Sebenarnya Aku sangat menikmati berada di kantor, namun karena ada agenda taujih pukul 14.00 ini, meski ada rasa malas menghampiri, rasa malas itu harus kubuang jauh-jauh. Memang beberapa Minggu terakhir,cuaca kota Padang sangat panas.

Kulangkahkan kaki menuju aula sekolah. Beberapa orang guru terlihat sedang bercakap-cakap, ada juga yang khusuk murajaah tapi yang lebih banyak asyik dengan hp.

Agenda taujih siang ini adalah agenda rutin mingguan dari Perguruan Islam Ar Risalah. Agenda ini dihadiri oleh staf guru, dan pengasuh. Biasanya taujih ini di isi oleh pimpinan perguruan.

Lima menit berselang setelah kedatanganku ke aula, agenda taujih dimulai. Alhamdulillah Ustad yang akan mengisi taujih sudah datang.

Materi taujih kali ini tentang keluarga "Bersama keluarga ke Syorga"

Taujih di awali degan surat At Tur ayat 21 yang artinya: dan orang-orang yang beriman, Dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

Kita sebagai orang tua sangat berharap terhadap anak. Berharap agar anaknya menjadi manusia yang lebih dari dirinya. Harapan ini tidak hanya harapan kita terhadap anak,,namun juga harapan kita terhadap orang tua kita. Jika kita mendapati sesuatu yang jelek dengan anak kita,pasti kita berusaha mengubah yang jelek itu dengan yang baik, begitupun dengan diri orang tua kita,kita juga harus mengubah yang jelek itu dengan yang baik juga.

Contohnya adalah ketika kita meminta anak kita untuk menutup aurat. Kita belikan dia jilbab, kita pakaikan,dan kita juga menyesuaikan/mengajari anak kita dengan akhlak yang baik. Hal itupun juga kita lakukan terhadap orang tua kita. Maksudnya kita bukan mengurui orang tua kita. Kita berbuat niatkan untuk kebaikan orang tua kita. Rasanya tidak tepat ketika anak kita memakai jilbab,kita berjilbab sementara orang tua kita tidak menutupi kepalanya dengan jilbab juga.

Jadi, kita harus mampu menjaga diri kita, anak kita,dan orang tua kita dari api neraka. Hal ini telah jelas dibunyikan dalam surat At Thahrim ayat 6 yang artinya"Jagalah dirimu& keluargamu dari api neraka.

Tepat pukul 15.00, Ustad mengakhiri taujihnya. Meski sebentar, aku merasa gerah karena kepanasan telah mampu diubahnya dengan kesejukan.

Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

. mantap zah

12 Mar
Balas

Mantap zah

12 Mar
Balas

Trims Buk

12 Mar

Taujih yg mendamaikan hati..Smg jd impian semua insan bu,Barakallah..Aamiin

11 Mar
Balas

Aamiin

12 Mar

Semoga tercapai keluarga Samawa.Aamiin...

09 Mar
Balas

Amiin

16 Mar

up up

16 Mar
Balas



search

New Post