HANYA INGIN
HANYA INGIN
#H26
By Dias Toeti
"Mita, udah jadi bukumu?" tanya Lani.
Mita menggeleng lemah.
"Udah sampe mana nulismu? Apa aja yang udah kamu tulis? Pas kita nemuin burung kecil yang belum punya sayap itu, udah kamu tulis apa belum?"
Belum juga Mita menjawab, Lani sudah mencecar pertanyaan lagi. Sementara Mita masih terkesiap dengan kedatangan Lani yang tidak diduga.
"Mit, ayo cepetan nulis... Wujudkan impianmu, untuk membukukan persahabatan kita." pinta Lani memelas. Mita bergeming.
Lina mengguncang-guncang bahu Mita, "Mita… Kenapa dari tadi diam aja? Jawablah!"
"TIDAAAAAK!" teriak Mita.
*
"Mita... Mita... Mita kenapa?" Ibunya membangunkan sambil mengelus-elus pipi Mita.
Mita geragapan bangun.
"Lani datang lagi, Bu. Dia nyuruh Mita nulis buku yang pernah kujanjikan." ujar gadis itu seraya memeluk ibunya.
Lani, sahabat Mita sewaktu duduk di bangku SD. Ia meninggal empat puluh hari lalu karena tumor otak.
"Istighfar… Dan do'akan dia ya…"
"Astaghfirullah… Astaghfirullah…" Dalam pelukan ibunya, Mita melafalkan istighfar dengan suara lirih.
"Gimana, udah tenang?"
Mita mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Yuk duduk sana!" Sambil berangkulan, Mita dan ibunya keluar kamar. Menuju kursi bambu panjang di bawah jendela ruang tengah.
"Eh Mit, mimpimu tadi gimana? Lani nyuruh kamu nulis buku?" Ibunya penasaran tentang mimpi Mita.
"Iya, Bu. Jadi ceritanya, pas ketemu waktu liburan kemarin itu aku ngomong sama Lani, kalo aku pingin jadi penulis. Trus dia pingin aku nulis tentang persahabatanku dengannya. Aku pun mengiyakannya."
Semenjak tidak satu sekolah, Mita memang jarang bertemu Lani. Nah, liburan semester biasanya mereka gunakan untuk reunian. Bukan mereka berdua saja, tapi juga bersama kawan-kawan lainnya.
"Trus sekarang, Mita udah mulai nulis?" tanya ibunya.
"Belum." jawab Mita malu-malu.
Ibunya menengok jam dinding yang menempel persis di hadapannya. Jarum pendek berada di antara angka tiga dan empat.
"Mit, masih ada waktu untuk sholat tahajud. Yuk, cepetan!"
Perempuan yang sudah dibiasakan orang tuanya untuk salat malam itu segera beranjak dari tempat duduknya. Ia bergegas mengambil air wudu. Lantas menunaikan salat.
Beberapa menit kemudian, azan subuh berkumandang dari musala samping rumahnya. Dengan membawa sajadah, Mita melangkahkan kakinya ke luar rumah. Dipakainya sandal jepit warna merah, lalu berjalan mengikuti bapak dan ibunya.
Selepas salat subuh, diambilnya Al Qur'an dari rak buku yang paling atas.
"Bapak, aku nggak setoran hafalan dulu ya..."
"Emang kenapa?"
Mita hanya tersenyum.
"Mit... Berapapun hafalanmu, sini setorkan!Anak Bapak pasti bisalah..." Bapaknya menyemangati.
Akhirnya Mita pun menyetorkan hafalan surat Al Fajr. Meskipun sampai ayat kedua puluh tiga belum juga hafal. Bapaknya tetap memotivasi Mita, agar tak patah semangat.
Begitu selesai setoran hafalan, Mita menggantungkan mukena. Ia lantas membantu ibunya di dapur.
*
Selepas membantu ibunya, di dalam kamar, Mita duduk dengan kedua kaki dilipat ke belakang dan ditindih dengan pantatnya. Gadis yang masih berusia belasan itu menopang dagu dengan meletakkan kedua tangannya di meja.
Angan Mita jauh melayang. Mita ingin menuliskan kisahnya bersama Lani semasa SD dulu. Tentang kegembiraan mereka bermain petak umpet, lompat karet, bola bekel, congklak, ular naga panjang. Tentang keasyikan mereka merawat burung kutilang. Tentang pengalaman mereka jatuh di parit berdua.
Yah, semua kenangannya, suka dukanya bersama Lani, akan Mita tuangkan ke dalam kertas. Dara jelita yang bermimpi menjadi penulis terkenal itu selalu berkeinginan menulis ini dan itu. Iya, ia hanya berangan-angan ingin menulis.
*****
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar