#H30

By Dias Toeti

Selepas Maghrib, saya iseng melihat status WA di ponsel. Salah satu sahabat memasang foto sahabatnya, dengan tulisan "Innalillahi wainna ilaihi rooji'uun… Selamat jalan, Sahabatku. Semoga husnul khotimah."

Penasaran. Sepertinya saya kenal dengan foto itu. Seingat saya, ia teman seangkatan waktu prajab dulu. Untuk menjawab rasa penasaran, saya mengirim pesan WA pada sahabat saya.

[Itu Pak Guru Bahasa Inggriskah, Dek?]

[Betul, Mbak.]

Ternyata ingatan saya masih lumayan segar. Tidak salah. Yang meninggal itu, memang penerimaan CPNS-nya bareng dengan saya. Pak Agus namanya. Penyebab meninggalnya, menurut cerita sahabat saya tadi karena kecelakaan.

*

Begitulah kematian. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan datangnya.

Bagaimana dengan orang-orang yang divonis mati oleh pengadilan? Mereka juga tidak tahu. Mereka hanya sadar bahwa ajalnya sebentar lagi datang.

Dan setiap orang sebenarnya juga sudah divonis mati oleh Allah. Tanpa kecuali.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).

Namun, di antara kita kadang masih ada yang tidak sadar. Jika kita bisa mati kapan saja. Sekarang, besok atau lima puluh tahun mendatang. Atau bisa jadi ini adalah malam terakhir buat kita.

Nah, kapanpun kematian kita, yang terpenting segeralah kita mempersiapkannya. Dengan terus meningkatkan ibadah kita kepada Allah dan banyak menebar kebaikan kepada sesama.

Semoga bermanfaat.

Gubug, 16 November 2020