Beberapa hari lagi akan ada momen pergantian tahun. Hal ini mengingatkan aku tentang jatah umur yang semakin berkurang.

Menurut salah satu ulama, jatah umur yang semakin berkurang ini merupakan musibah. Namun, aku tidak pernah menyadarinya hingga jarang aku merasa sedih telah berkurang umurku. Sementara di suatu hari pernah kehilangan arloji saja, aku merasa gelisah dan sedih hingga berhari-hari. Padahal barang yang hilang bisa diganti. Sedangkan umur?

Untuk itulah, akan lebih bijak jika tahun 2022 nanti aku jadikan sebagai momentum untuk lebih perhatian pada sisa umur yang dikaruniakan Allah. Memanfaatkan umur dengan sebaik-baiknya untuk berusaha dan berjuang, serta menghabiskannya dengan kebaikan-kebaikan.

Apa saja yang bisa dilakukan?

Di antaranya adalah melakukan perubahan. Meski awalnya perubahan itu memang berat untuk dijalani, akan tetapi harus dipaksakan hingga menjadi suatu kebiasaan. Misalnya, aku punya kebiasaan telat menyelesaikan tugas-tugas.

Mulai tahun depan, harus bertekad untuk membuang kebiasaan buruk itu. Dan mulai sekarang juga untuk membiasakan diri tepat waktu. Bukan hanya itu, tetapi dalam berbagai hal kehidupan.

Selain itu, yaitu berhenti menunda-nunda pekerjaan. Bagaimana caranya? Bisa dengan mencatat segala kegiatan, lalu membuat tenggat waktu yang realistis untuk menyelesaikan setiap kegiatan yang ada di daftar itu. Contoh memiliki kegiatan menulis, tentukan batas waktunya. Kemudian selesaikan tulisan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Semoga bermanfaat.