Siswi Mardiastuti

Lahir di sebuah desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah 48 silam. Kesehariannya momong anak-anak umur belasan. Saat ini sedang bekah-bekuh nulis, nulis dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
TEGAR

TEGAR

#H35

[Bu, di sekitar situ ada tempat untuk ngekos?] pesan masuk WA dari Tegar untuk Lina, gurunya.

[Wah, kurang tahu Mas… Siapa yang mau ngekos?]

[Saya, Bu]

[Lho… Ngapain ngekos?] Setahu Lina selama ini Tegar tinggal bersama ibu dan kakak-kakaknya.

[Gak betah di rumah. Ibu slalu mbanding-mbandingin aku sama Mas.]

[Oh, begitu…]

[Iya, Bu.]

[Ya bilang aja terus terang sama ibu. Bilang aja, "Bu, aku tuh gak seneng dibanding-bandingin." Begitu…]

[Udah, Bu. Malah kemarin aku pinjam uang ibu buat nyervis motor, eh udah ditanyain terus. Padahal kalau Mas yang minta slalu dikasih.] [Pokoknya Mas itu slalu baik di mata ibu. Sedang aku, pulang kerja aja dibilang dolan.] [Rasanya udah gak betah tinggal di rumah] Chat WA Tegar berturut-turut. Rupanya ia merasa diperlakukan tidak adil oleh ibunya.

[Oh, jadi permasalahannya dibanding-bandingin ya? Trus kamu pikir, dengan ngekos bisa menyelesaikan masalah?] Pesan ini sudah centang dua berwarna biru.

[Emang sama Mas, kamu gak pernah curhat?] lanjut Lina.

[Boro-boro curhat, Bu. Omongannya aja ketus!] Tegar merespon cepat.

[Ya udah, sabaaaar… ] Lina berusaha menenangkan Tegar.

[Yah, enakan ngekos Bu. Gak ada yang marahin. Gak ada yang mbanding-mbandingin.] Sepertinya Tegar sudah benar-benar ingin keluar dari rumah.

[Sabar ya, Mas Tegar… Jadikan aja omongan mereka sebagai penyemangat.]

[Kalo sekali, dua kali gak masalah. Lha ini tuh tiap hari. Siapa yang betah?] Tegar masih menumpahkan semua unek-unek yang menyesakkan dadanya pada Lina.

Kemudian Lina menyarankan, [Begini aja… Sekarang, buktiin pada ibu bahwa kamu bisa lebih dari Mas.]

[Aku udah males pulang ke rumah, Bu.]

[Lha emang posisimu sekarang di mana?]

[Di bengkel, Bu.]

Sejak SMP Tegar memang sudah mulai bekerja di bengkel. Alasannya kepingin bisa punya uang sendiri. Jadi jika akan membeli apa-apa tidak perlu meminta ibunya.

[Mau pulang, rasanya udah males.]

[Mas Tegar, biar bagaimanapun, ibu itu yg melahirkanmu lho... Kamu kudu tetap berbakti padanya. Kudu slalu berbuat baik kepadanya.]

[Aku udah berusaha baik, tapi balasannya gak mengenakkan kok.]

[Tapi Mas… Kewajibanmu sebagai anak harus berbakti pada orang tua. Titik.]

[Aku udah capek, Bu. Aku diam, ibu dan mas juga gak mau ngerti.] Kelihatannya kekesalan Tegar udah memuncak.

Lina masih terus menasihati, [Kalo mereka nggak ngertiin kamu. Ya kamu aja yang ngertiin mereka. Gimana? Entar kan kamu yang dapat banyak pahala. Enak kan?]

[Tekadku udah bulat, Bu. Aku mau nyari kos-kosan.]

Lina sudah kehabisan kata untuk membujuk Tegar. Akhirnya ia hanya bisa mendo'akan, [Semoga Allah slalu membimbingmu ke jalan yg baik dan benar.]

[Aamiin.] jawab Tegar di akhir obrolan malam itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post