Siswo Saroso

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Malas Menulis, Yang Aku Takutkan Menjadi Kenyataan

Malas Menulis, Yang Aku Takutkan Menjadi Kenyataan

Penulis Siswo Saroso

#Tagur hari ke 377

Tiba-tiba saya mulai males menulis. Setelah tuntas tagur 365 hari. Ada perasaan jenuh, bosan dan ingin tidak memaksa otakku berjalan mencari ide. Lalu Saya duduk termenung, mengapa males. Dan kalau dibiarkan akan semakin malas dan tidak produktif. Saya coba menghela nafas. Mencoba mencari apa penyebab. Mengapa tiba-tiba kehilangan gairah dan motivasi untuk menulis di gurusiana.

Selang beberapa menit baru tersadar. Bahwa motivasi ku menulis karena sebuah sertifikat. Sebuah bentuk legalitas dokumen yang menunjukkan bukti bahwa ada sebuah penghargaan dari sebuah usaha dan kreativitas. Ya mungkin sebagian orang sertifikat tidak terlalu penting. Namun saya yakin sebagain penulis pemula tetap membutuhkan bukti sebuah penghargaan. Itulah pentingnya pengakuan.

Perlahan Saya mencoba membangun keyakinan diri. Bahwa menulis bukan hanya untuk mendapatkan sertifikat. Tapi lebih dari itu. Menulis merupakan bagaimana mengekplorasi cara berpikir dan menuangkannya dalam bentuk kata atau kalimat. Dengan menulis di harapkan ada sebuah kepekaan dalam mensikapi setiap kejadian. Mampu melihat, memperhatikan dan menganalisa setiap peristiwa di sekitar kita. Diharapkan bisa memberikan solusi dan jawaban atas permasalahan yang muncul.

Sungguh terasa berbeda. Bila beberapa hari yang lalu saya tak menulis sama sekali. Terasa ada yang beda. Ada kerinduan untuk mengungkapkan sebuah perasaan. Ada saluran yang terasa tersumbat. Ada beban besar yang harus di salurkan. Untuk segera di tulis supaya endapan emosi bisa tercurahkan. Dan besar harapan akan terbangun keseimbangan emosi.

Sesungguhnya menulis merupakan cara lain untuk mengungkapkan isi hati. Mengabarkan perasaan atau kejiwaan. Ketika senang, sedih atau bahagia. Menulis bagian cara Kita untuk jujur dalam mensikapi setiap permasalah. Banyak orang ingin jujur tapi tak mampu. Tak tahu harus berkata kepada siapa. Menyampaikan perasaan hati yang tertekan. Kemanakan harus mengadu. Maka jalan termudah yang dapat dilakukan adalah menulis. Menulis tidak harus dipublikasikan. Bisa ditulis di buku harian, atau di lembaran-lembaran kertas. Dan akan lebih baik jika tulis dan didokumentasikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post