Penulis Siswo Saroso

#Tagur hari ke 392

Delapan hingga sembilan jam di sekolah bukan waktu yang pendek. Bisa terasa sangat pendek atau sangat panjang. Semua tergantung kondisi lingkungan. Secara psikologis lamanya waktu tidak sebanding lurus dengan perasaan atau kejiwaan seseorang. Pada waktu yang sama dan di tempat yang sama bisa sangat berbeda. Kecenderungan Kita akan terasa sangat lama jika perasaan hati sedang tidak baik. Demikian sebaliknya, waktu akan terasa sangat cepat jika kondisi hati sedang bahagia.

Lalu bagaimana kondisi lingkungan di sekolah. Sudahkah sekolah mampu menciptakan lingkungan yang menyenangkan? Sehingga anak-anak saat belajar atau berada di sekolah merasa senang dan tidak terbebani. Inilah tantangan utama lembaga pendidikan dalam menciptakan susana kondusif bagi anak didik.

Kalau Kita perhatikan dan mencoba meluangkan waktu sedikit untuk sekedar mengamati psikologis siswa saat di sekolah. Mendekatinya dan mengajaknya untuk bicara. Bercerita berbagai hal ringan. Tentu Kita akan mendapatkan info yang sebenarnya. Karena kecenderungannya siswa akan berkata jujur saat diajak untuk berbicara dari hati ke hati. Disitulah Kita akan mendapatkan kondisi sejujurnya tentang psikologis siswa. Kita akan mengetahui sesungguhnya bagaimana dan apa yang mereka rasakan selama di sekolah. Bahagia atau tersiksa.

Lingkungan yang tidak kondusif jelas tidak baik dan tidak bisa mendukung proses pembelajaran. Proses KBM akan terasa membosankan dan tujuan pembelajaran tidak bisa maksimal. Karena siswa merasa setiap dinding kelas terasa penjara bagi mereka. Siswa hanya berfikir kapan jam istirahat atau jam pulang segera berbunyi.

Lembaga pendidikan perlu melakukan survei dan penelitian. Guna memastikan bahwa siswa selama di sekolah benar-benar dalam keadaan yang menyenangkan. Sebab bila mereka tidak merasa nyaman di sekolah. Bisa dipastikan tujuan pendidikan tidak akan tercapai.