Siswo Saroso

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terlambat atau Tidak Selamanya

Terlambat atau Tidak Selamanya

Penulis Siswo Saroso

#Tagur hari ke 401

Setiap hari mulai 06.00 sampai jam 08.00 jalanan terasa padat merayap. Para pengguna jalan seakan tak menghiraukan keselamatan. Mereka memacu kendaraan lebih cepat. Berharap datang tepat waktu di tempat kerja atau sekolah. Kondisi semacam ini tak bisa dihindari. Apalagi kebutuhan tranportasi setiap hari semakin meningkat. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang selalu bertambah. Serta pengguna kendaraan yang terus meningkat.

Padatnya lalu lintas di jam-jam padat. Memaksa kita harus lebih waspada dan hati-hati. Kehilangan fokus beberapa detik bisa berakibat fatal. Membahayakan diri sendiri dan orang lain. Maka apa yang harus Kita lakukan. Disinilah diperlukan pemahaman diri. Betapa pentingnya mengutamakan selamat dalam berkendaraan di banding kepentingan apapun.

Ada dua pilihan dalam kesempatan ini. Saya memilih menggunakan kata pilihlah sangsinya. Kita memacu kendaraan lebih cepat, dengan resiko tingkat kecelakaan tunggi. Atau Kita mengendarai sesuai standar keselamatan, tentu kemungkinan terlambat sampai tujuan. Sebuah pilihan yang sama-sama sulit.

Bagi pengendara yang bijak. Tentu akan lebih pagi atau lebih awal. Dengan demikian banyak cukup waktu diperjalanan. Sehingga bisa mengendarai dengan standar keselamatan dan sampai di tempat tujuan tidak terlambat dan selamat.

Tidak mudah bagi kita untuk berangkat lebih awal. Apalagi bila selama ini terbiasa berangkat dengan waktu yang sangat minim. Maka sebagai akibatnya mengendari kendaraan dengan lebih cepat.

Bagaimana bila Kita ambil opsi kedua. Mengendari dengan kecepatan tinggi dan berharap tiba sampai tujuan tepat waktu dan selamat. Alhamdulillah jika bisa. Tapi biasanya yang terjadi. Bila mengendari dengan lebih cepat. Kewaspadaan akan sedikit menurun. Ini bisa berakibat fatal. Jika terjadi kecelakaan. Maka Kita tidak hanya terlambat lima menit atau sepuluh menit. Tapi bisa terlambat satu Minggu atau tidak pernah datang selamanya.

Apapun yang terjadi dan akan terjadi sesungguhnya telah Kita tentukan. Pengambilan keputusan dan pola pikir Kita menjadi faktor penentu. Sering Kita melakukan tindakan yang dianggap sebagai kebiasaan. Padahal sesungguhnya tindakan itu merupakan cerminan dari yang kita pikirkan selama ini. Selalu Kita ulang. Akhirnya menjadi sebuah pembiasaan. Dan fatalnya Kita yakini menjadi sebuah kebenaran. Maaf.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post