Siswo Saroso

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TV RUSAK

TV RUSAK

Penulis Siswo Saroso

#Tagur hari ke 395

Hampir beberapa bulan terakhir Saya tidak nonton televisi. Bukan karena tidak ingin melihat. Tapi karena faktor tv yang lagi rusak. Untuk mengirim ke servis terasa males. Karena tidak yang disuruh. Anak-anak semuanya sedang tidak di rumah. Akhirnya mangkrak beberapa bulan.

Sepulang dari kerja. Terlihat selembar kertas menempel di pintu gerbang. Karena terlihat jelas. Langsung saja Saya ambil. Ternyata sebuah promosi servis elektronik. Alhamdulillah, kebetulan di situ tertulis no hp yang bisa dihubungi.

Kini tv dirumah sudah hidup kembali. Berkat jasa tukang servis panggilan. Akhirnya setelah tiga bulan puasa nonton tv. Kini berita televisi kembali hadir di rumah.

Tiga bulan bukan waktu yang pendek. Tetapi sangat panjang. Banyak berita-berita viral yang sedang hangat di bicarakan. Mulai dari langkanya minyak goreng, BBM naik, isu tiga periode, demo mahasiswa dan beberapa berita kriminal serta politik di tanah air. Semuanya disajikan setiap hari dan setiap waktu di hampir seluruh tv nasional.

Hiruk pikuknya berita nasional bukan menjadi Saya semakin tahu. Justru membuat semakin tidak paham. Tidak paham dan tidak mengerti dalam memahami kasus yang sedang terjadi. Setiap kasus atau kejadian. Selalu memaksa berpikir lebih keras. Karena setiap masalah yang muncul tak bisa diterima dengan akal sehat. Yang terjadi justru semakin jengkel dan marah. Mengapa? Itulah permasalahannya.

Tingginya harga migor dan tertangkapnya terduga mafia minyak goreng seakan membuka mata Kita. Sebab para pelakunya ternyata pejabat yang selama ini menanganinya. Bagaimana mungkin sekelas Mentri tidak tahu dan tidak mampu.

Demonstrasi mahasiswa menuntut penghentian penundaan pemilu dan tiga periode masa jabatan presiden tetap berlanjut. Kabar terakhir akan mengadakan demo dengan peserta semakin besar. Mengapa mahasiswa dan elemen masyarakat tidak demo kenaikan harga BBM dikala rakyat dalam kesulitan ekonomi. Sebuah pertanyaan besar, seakan menandakan bahwa mahasiswa tidak lagi peka dengan kesulitan ekonomi.

Ada kasus yang lebih aneh dan menjadi viral saat korban pembegalan menjadi tersangka kasus matinya pembegal. Bagaimana mungkin seorang pelaku pembegalan menjadi saksi dalam kasus pembegalan. Kalau dipikir sebetulnya tidak terlalu aneh. Karena sudah ada contoh yang sama pada kasus matinya enam pengawal HRS di KM 50.

Saya semakin bingung, seakan kebenaran dan keadilan semakin jauh dari harapan. Setiap kejadian demi kejadian berakhir tanpa keadilan yang memihak yang lemah. Seharusnya tv tetap rusak saja sehingga kepedihan tidak semakin parah setiap melihat tayangan kedholiman .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa Bapak

22 Apr
Balas

Ulasan yang inspiratif Pak Siswo. Salam kenal salam literasi.

21 Apr
Balas



search

New Post