Namun siswa binaan saya masih ada yang mengeluh dalam mencari jati dirinya. Hal ini terjadi sesuai dengan fase perkembangannya yang harus kita bantu dalam menemukan jati dirinya. Apalagi yang menjadi kendala siswa adalah saat harus mengambil keputusan dalam memilih karier. Inipun berpengaruh terhadap rasa percaya dirinya yang tidak maksimal. Akibatnya yang menjadi impian dan harapan untuk meraih masa depanpun terhalang. Diharapkan dengan membuat pohon harapan ini siswa dapat menggapai cita-citanya baik dalam mengambil keputusan memilih jurusan, karier dan rasa percaya dirinya meningkat.

Langkah awal dalam membuat pohon harapan ini dengan pembagian kelompok secara acak, sehingga siswa dapat lebih banyak berinteraksi dan sharing bersama. Setelah kelompok terbentuk dipilih ketua, dan setiap kelompok harus menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dan yang dipilih untuk membuat “pohon harapan” sesuai dengan kesepakatan masing-masing kelompok. Bahan pohon yang dipilih masing-masing kelompok diantaranya: pohon kelapa hidup, ranting, kertas tebal dengan aksesorisnya.Setelah pohon terbuat maka di pohon itu dituliskan harapan dan cita-cita masing-masing siswa yang digantungkan di ranting-ranting pohon sebagai komitmen dan motivasi siswa bahwa saya pasti bisa.

Masing-masing siswa di kelompok pohon harapan harus menulis cita-cita dan harapannya dalam jangka pendek yang ingin diraihnya, target nilai minimal semester genap adalah 80, ingin meraih prestasi dibidang non akademik/akademik,dll. Disinilah kemudian guru mengamati cara kerja, komunikasi siswa, upaya saling menghargai dan cara mengambil keputusan masing-masing siswa dalam kelompok, dan yang terpenting adalah mendokumentasikan dan merekap setiap tulisan yang ditulis di pohon harapan sebagai komitmen siswa. Dari hasil evaluasi diketahui siswa yang komitmen atas impiannya, yang bisa meraih target nilai, dan lebih percaya diri dalam berinteraksi dikelas maupun luar kelas ini mampu mengeksplorasi cita-cita karena semua terlibat dan berperan aktif.

Hasil dari karya cipta ini adalah mengetahui berbagai cita dan harapan siswa dalam jangka pendek, kekompakan yang terjalin, hasil akhir yaitu melatih siswa dalam membuat rencana kerja ke depan. Setelah selesai, guru memberikan contoh membuat rencana kegiatan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dalam bentuk format sederhana agar hasilnya memuaskan. Kemudian siswa diminta mengekplorasi perasaan yang dialami selama menulis cita dan harapannya di pohon harapan. Disinilah lalu guru menganalogikan dan menghubungkan dengan keadaan siswa kelas yang sebenarnya terjadi. Perlahan dan pasti siswa mulai memahami dan memperbaiki diri untuk meraih impian dan harapan dan bekerja sama antar teman. Sekarang, tidak ada lagi keluhan dari siswa binaan saya tentang menggapai cita dan harapan yang akan diraih.