Mendengar kata Permen, Apa yang terbesit dalam pikiran kita? Bisa variatif jawabnya.." permen apa ya?", Saya mau permen, Saya tidak suka permen, Saya suka permen ......" karena.....", Siapa yang punya permen ? , Dimana beli permen rasa ...", Ada permen baru apa lagi ya ??, dan lain sebagainya. Itulah yang mungkin terbesit pertanyaan kata permen yang seringkali secara spontatinitas terucap. Bisa jadi pun permen disini bagi kita adalah "Peraturan Menteri", karena seringkali kita harus mengetahui bahkan mengikuti PERMEN itu sesuai pemberi kebijakan. Bagaimana dengan Anda??

Rasa Permen adalah relatif untuk diterjemahkan dalam bahasa tubuh terutama organ perasa alias lidah. Begitu pula selera suka dan tidak suka pada hal-hal yang kita lihat, rasakan dan kita alami. Secara analogi rasa permen itu sama halnya dengan perjalanan hidup kita lalui sesuaikan dengan irama rasa. Apa yang dirasa saat itu..baik melalui panca dengar, penglihatan dan begitupun rasa. Tidak salah kalau permen terkadang adalah camilan seru favorit dari kalangan anak-anak sampai lansia. Rasakan hidup kita seperti permen yang kesannya selalu manis, bisa dinikmati melalui karya . Karya terbesar adalah yang bisa bermanfaat banyak untuk orang lain dan meninggalkan jejak positif untuk generasi berikutnya.

Selamat berkarya.