Hari Senin pagi yang indah dan cerah. Aku berjalan diantara teman - teman satu sekolahku menuju kelasku, jam masuk kelas masih sepuluh menit lagi. Aku selalu datang lebih awal, aku tidak mau terlambat masuk kelas. Apalagi setiap hari Senin pagi akan diadakan upacara penaikan bendera sebelum pelajaran dimulai.

"Haris! Bapak kamu pengamen ya?" Fahri teman aku satu kelas tiba - tiba mencegat aku tepat di depan pintu kelas.

Aku berlalu saja tanpa menjawab pertanyaannya. Rama teman sebangku aku duduk di sebelahku.

"Biarkan saja Haris! Kamu jangan hiraukan pertanyaan Fahri, ayo kita main di luar!" Ajak Rama memegang tanganku.

Aku mengikuti Rama dari belakang, kami berjalan beriringan menuju lapangan.

"Sebentar lagi kita harus berbaris untuk melaksanakan upacara bendera. Ayo kita bersiap - siap!" Kata Rama.

"Kita duduk saja dulu di sini Rama!" Jawab aku.

"Kamu tahu kan aku tidak kuat berdiri lama, nanti saat sedang upacara aku tidak mau keluar barisan" lanjut aku.

"Oh iya, kamu sudah sarapan belum Haris?" Rama bertanya padaku.

"Tadi aku hanya minum air teh saja Rama" jawab aku jujur.

"Ayo kita ke kelas dulu! Aku bawa bekal nasi goreng" ajak Rama

"Jangan Rama itu kan bekal kamu untuk nanti siang" aku menolak tawaran Rama.

Rama temanku anak yang baik, selain itu ia juga murid paling pandai di kelasku. Walaupun kadang ia suka agak jahil, tetapi aku suka berteman dengannya.