Hari kelahiran sebenarnya sudah lewat beberapa hari. Selasa pagi itu, selesai apel tidak langsung beranjak ke kelas. Saat masih berkumpul di ruang guru, dua orang siswi datang melaporkan bahwa di kelas ada siswa yang berselisih.

Segera saja bangkit dari kursi, untuk memeriksa apa yang terjadi. Pintu ruang kelas ditutup rapat, bahkan gorden yang tak biasanya ditutup, pagi itu tampak ditutup rapat pula.

Saat memasuki kelas, kaget dengan bunyi letusan balon yang sengaja dipecahkan oleh beberapa siswa. Terdengar juga ucapan selamat ulang tahun dilantunkan serta diiringi tepuk tangan yang meriah.

Ah! kejutan dari anak-anakku, siswa kelas 6b. Di meja tampak kue coklat dan kado yang dibungkus dengan rapi. Papan tulis pun penuh dengan tulisan ucapan dan do'a yang tulus dari mereka.

Saat duduk di kursi dengan kue dan kado di meja rasa haru tak terbendung, Tentu saja bukan karena semua itu yang membuat terharu. Akan tetapi perhatian serta kekompakan mereka untuk mengingat momen hari kelahiran gurunya.

"Maaf ya Bu, kami terlambat memberi ucapan dan kadonya" Muthi mewakili teman-temannya mendekatiku.

Terima kasih kalian sudah mengingat hari kelahiran ibu, semoga do'a-do'a tulus dari kalian dikabulkan Allah SWT, aamiin ya rabbal a'laamiin.

#Tantangan Gurusiana Hari ke-39