Setelah menuntaskan 30 hari menulis di gurusiana, sepertinya sayang jika tidak dilanjutkan. Walau belum mengisi form untuk pengajuan sertifikat biru, ada baiknya memulai untuk menuju kategori perak selama 30 hari berikutnya.

Hari perdana menuju kategori perak ini, ingin fokus bercerita tentang buku tunggal ke-dua. Sejujurnya ini adalah buku tunggal ke-tiga, hanya buku tunggal ke-dua dicetak oleh instansi untuk kepentingan kegiatan yang digagas oleh instansi tersebut.

Buku ini saya beri judul "Kisah Aisyha di Negeri Seribu Pagoda". Pada awalnya saya menuliskan judul dengan menggunakan bahasa Inggris, "The Story in Thousand Pagodas Country". Akan tetapi atas usulan dari Pak Ceo, yang kemudian dikonsultasikan dengan editor, maka jadilah judul "Kisah Aisyha di Negeri Seribu Pagoda".

Memulai kisahnya saat tiba di Bandara Don Mueang, agar tetap bisa berkomunikasi baik dengan sesama peserta jelajah maupun dengan keluarga di tanah air. Setelah sebelumnya memesan SIM-card, lalu menempatkan pada slotnya.

Menemukan menu halal untuk santap siang pertamanya di negeri gajah putih, setelah beberapa kali naik turun eskalator masih di area bandara.

Itu kisah hari pertama perempuan desa yang baru pertama kali berkunjung ke luar negeri. Walau saat muda belia seolah punya target bahwa luar negeri pertamanya adalah kota Mekah dan Madinah.

Tak apalah sebagai latihan terbang ke luar negeri kawasan Asia tenggara untuk yang perdana, selanjutnya? Lebih enak dibaca saja kisahnya.

#Tantangan Gurusiana Hari ke-31