Siti Aisah Ashwan

Berprofesi sebagai pendidik di sekolah dasar, keseharian menjadi ibu ke dua untuk anak didik di sekolah memberikan kepuasan tersendiri. Semoga diant...

Selengkapnya
Navigasi Web

Senyum untuk Teman Baru

"Jangan jauh-jauh mainnya ya, nak!" Pesan ibu padaku di sore itu.

"Nanti ibu susul ke rumah tante cantik ya, nak! Ingat tidak boleh nakal!" Saat aku tutup pintu pagar, masih kudengar suara ibu berpesan.

Aku dekati pintu pagar berwarna merah itu. Aku cukup berdiri saja di depan pintu pagar. Seorang anak lelaki yang lebih muda dariku datang menyambutku. Rasyid yang berkulit putih dengan pipinya yang tembam memamerkan barisan giginya yang bersih dan rapi. Ia pantas bila menjadi adikku, karena umurnya baru tiga tahun. Belum lama ia mengundang aku dan teman-teman di blok damar tempat kami tinggal, untuk merayakan hari kelahirannya.

Tak lama Bunda Rasyid keluar, lalu membukakan pintu. Senyumnya yang ramah membuat aku merasa tenang. Aku masuk tanpa ragu-ragu.

"Sini Mas Danang! Main dengan Dede Rasyid" kudengar suara Bunda Rasyid.

Aku mengangguk tanda mengerti. Ada mainan berbagai macam kendaraan di lantai teras rumah mungil yang bercat hijau muda itu. Aku tersenyum pada Rasyid, ia menyodorkan mainan sepeda motor balap berwarna biru. Aku menerimanya sambil menggerakkan kepalaku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeeen bgt

24 Aug
Balas

Terima kasih bunda

24 Aug

kereen

23 Aug
Balas

Terima kasih

23 Aug



search

New Post