DUKA ITU KEMBALI HADIR (7)

******************

Bukan hanya dalam kegiatan dan acara di masjid saja Mas Sogan aktif tetapi di luar kegiatan itu Mas Sogan juga tetap ringan tangan. Saat ada pengurus masjid yang meninggal dunia dengan cepat Mas Sogan segera mencari ambulan di kantornya. Dengan segera meluncurlah ambulan ke rumah keluarga yang berduka. Selain itu kegiatan masjid yang memerlukan dana besar tak segan pula Mas Sogan mengajukan proposal ke berbagai perusahaan agar mendapatkan dana yang banyak, misalnya saja saat merenovasi tempat wudhu dan merenovasi pagar masjid tentunya banyak memerlukan dana yang banyak. Mas Sogan pun cepat mendapatkan dana dari kantornya.

Gerak cepat, usaha yang ikhlas dan tetap senang melakukan kebaikan kepada siapa saja itulah yang terus dilakukan oleh Mas Sogan

Terkadang Sinta merasa kasihan dengan giat yang dilakukan oleh kakaknya. Sejak pagi bekerja dan sore hari sepulang kerja langsung mengurusi kegiatan-kegiatan di luar pekerjaannya. Sinta pun pernah bertanya dan menyarankan agar kakanya beristirahat sejenak.

“ Mas Sogan, apa tidak lelah setiap hari pulang kerja langsung mengurusi dan sibuk dengan berbagai kegiatan?” tanya Sinta yang melihat Mas Sogan seperti itu setiap hari.

“Tidak lelah, Sinta. Selagi kita mampu dan bisa melakukan apa yang menurut kita baik maka lakukanlah! Lagi pula, Mas senang kalau apa yang Mas lakukan bermanfaat buat orang lain.” Mas Sogan menjawab dengan nada lembut menjelaskan.

Sinta pun tak bisa berkata-kata lagi. Ia merenungi kata-kata kakaknya. Benar sekali Mas Sogan berkata demikian. Untuk apa kita hidup kalau tidak banyak memberi manfaat kepada orang lain. Kini setelah kepergian Mas Sogan, Sinta baru merasakan benar sekali apa yang dikatakan kakaknya. Perlahan tapi pasti Sinta mencoba mengikuti saran-saran kakaknya.

********

Jakarta, 17/2/2023

#26 (T.766)