Kesehatan merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Sebagai wujud sukur atas nikmat tersebut maka seyogyanya setiap manusia menjaga dan memanfaatkan kesehatannya untuk beribadah kepada sang pencipta.

Kesehatan tidak hanya sekadar sehat fisik, tetapi lebih dari itu. Kesehatan menyangkut kondisi optimal fisik, pikiran dan sosial seseorang dalam menjalani kehidupannya.

Guru sebagai seorang pendidik sangatlah penting untuk menjaga kesehatannya. Dengan badan, pikiran, dan sosial yang sehat guru dapat melaksanakan tugas mulianya dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Dalam keadaan sehat guru dapat menyambut kedatangan siswa dengan senyuman hangat. Guru dapat mendampingi siswa melaksanakan sholat dhuha dan sholat dhuhur. Dalam pembelajaran di kelas, guru dapat mengajar dengan penuh semangat, riang, dan tidak mudah lelah. Guru mempunyai inovasi-inovasi yang mengantarkan siswanya untuk berkembang pengetahuan dan keterampilannya. Guru mudah bergaul dengan siswa dan teman-teman sejawatnya.

Lantas bagaimana caranya agar guru bisa terjaga kesehatannya? Tentu terdapat berbagai macam cara untuk menjaga kesehatan.

Kesehatan badan dapat dilakukan dengan cara makan makanan yang halal dan bergizi, menghindari makanan cepat saji, memperbanyak minum air putih, rajin menjaga kebersihan diri, menghindari rokok dan alkohol, dan tidur yang cukup. Selain itu, yang tak kalah pentingnya yaitu olahraga secara teratur.

Mungkinkah olahraga teratur dapat dilakukan oleh guru? Bukankah guru setiap hari disibukkan dengan rutinitas mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran? Belum lagi ditambah dengan kesibukan-kesibukan yang lainnya.

Jawabnya adalah mungkin. Olahraga tetap dapat dilakukan guru secara individu dengan mempertimbangkan jenis dan durasi waktunya. Pada saat hari efektif kerja guru cukup olahraga berjalan kaki, melakukan gerak peregangan tangan, peregangan trisep, atau angkat beban. Pada saat hari libur kerja guru dapat melakukan olahraga yang lebih variatif.

Selain olahraga yang dilakukan sendiri oleh guru, madrasah juga peduli terhadap pemenuhan kesehatan guru dan siswa. Sebagai bukti kepedulian madrasah terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran badan guru dan siswa, MTsN 1 Jember mengadakan kegiatan senam irama.

Senam irama dilakukan pada jumat pagi setelah sholat dhuha. Senam diikuti oleh seluruh siswa dan dewan guru. Senam dilaksanakan di halaman madrasah. Adapun musik senam irama yang dilakukan yaitu senam Wis Wayahe Jember Keren dan senam Mati Lampu. Semua siswa dan guru mengikuti senam dengan riang gembira. Senam irama melatih kekuatan otot dan tulang, sehingga kemampuan gerak dan fleksibilitas tubuh meningkat.

Selain kesehatan fisik, kesehatan pikiran juga penting untuk dijaga. Kesehatan pikiran berkenaan dengan kemampuan diri sendiri untuk mengelola perasaan dan menghadapi kesulitan. Pikiran yang sehat akan berdampak pada suasana hati yang tenang, riang, tidak mudah stress, dan tidak mudah iri hati. Pikiran yang sehat akan melahirkan ide-ide kreatif dalam berkarya.

Salah satu cara untuk menyehatkan pikiran adalah dengan menuangkan tulisan di Gurusiana. Setiap bulan Media Guru Indonesia mengadakan lomba menulis buku. Tema yang disajikan juga selalu berbeda-beda setiap bulannya. Tentu hal ini memberikan tantangan kepada guru untuk bisa menampilkan tulisan ide-ide kreatifnya. Ketika tulisannya dinyatakan sebagai pemenang tentu membuat guru menjadi senang dan makin percaya diri. Namun, ketika tulisannya belum berhasil menjadi pemenang maka guru harus melatih kesabaran untuk terus belajar, menulis lagi pada bulan berikutnya. Guru terbiasa untuk berkompetisi secara sehat. Mari ikuti terus lomba menulis Media Guru untuk menyehatkan pikiran kita. Semangat!