Aster Ungu
Aster Ungu
Sepekan ini hatiku berbunga-bunga. Bahagia karena di kebun kecilku banyak bunga bermekaran. Di antara mereka ada yang tampak paling menonjol. Namanya Aster Jerman. Begitu nama yang disebut oleh tukang bunga kali pertama kubeli.
Aster Jerman berwarna ungu. Kelopak bunganya bertumpukan berbentuk jarum. Di tengah kelopaknya berwarna kuning.
Waktu aku beli beberapa bulan lalu, bunganya banyak dan bermekaran dalam satu tangkai. Indah sekali. Membuat jatuh cinta siapapun yang memandang.
Sayangnya bunga-bunga itu tak lama bermekaran. Tak sampai dua pekan. Sesudahnya mengering dan layu. Tinggallah batangnya dengan daun hijau yang rimbun. Ya sudahlah. Ia tetap dirawat agar tetap tumbuh subur.
"Eh...apa itu?"
Aku melihat ada beberapa tunas tumbuh. Masih kecil-kecil. Kupindahkan ke pot lain. Berjajar dengan aneka tumbuhan bunga lainnya. Ada melati, lantana, vinca, dan bunga matahari. Bunga-bunga itu kuletakkan di halaman yang terbuka. Para tetangga yang lewat pun ikut menikmatinya
Nyaris terlupakan, ternyata ada tunas yang tumbuh subur. Beberapa hari lalu mulai tumbuh aster berwarna ungu itu. segera kuabadikan dengan kamera hape. Setiap pertumbuhannya dinikmati oleh semua anggota keluarga. Alhamdulillah.
Demikianlah, kawan. Hakikatnya pertumbuhan tanaman tak beda jauh dengan kehidupan. Teruslah berbuat kebaikan. Kadang buah kebaikan bisa langsung kita nikmati. Terkadang jejaknya tak terlihat, namun tetap memberikan kebaikan terus menerus kepada orang lain. Itulah yang disebut dengan keberkahan.
Cileungsi, 9 Februari 2020
Siti Alimah Sofyan
#TantanganGurusiana
#Harike26
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen...inspiratif. Salam kenal, Bu.
Terimakasih bu Cicilia.... Senang berkenalan dengan ibu. Baarokallahu fiik
Terimakasih bu Cicilia.... Senang berkenalan dengan ibu. Baarokallahu fiik
Waaiyaki...salam literasi