Kala itu terasa asing kata itu, apa itu sagu sabu ? seperti barang terlarang yang sering kita dengar . ketika temanku menginformasikan ada pelatihan sagu sabu di kabupaten Bungo, saya penasaran ingin ikut karena penasarannya itu. Oh… ternyata sagu sabu , satu guru satu buku yang instrukturnya dari media guru Indonesia . dalam kegiatan tersebut ternyata diharapkan setiap peserta diharapkan mampu dan mau membuat karya buku bisa berupa novel, novel faksi, buku kumpulan puisi, buku kumpulan cerpen , buku cerita rakyat, buku asal usul daerah, buku media pembelajaran,komik pembelajaran dan buku lainnya. Betapa bangganya saya sebagai peserta yang ikut pelatihan dapat pengalaman yang luar biasa dalam menulis, dari tim media guru. Mudah mudahan dengan pelatihan ini akan lahir generasi generasi pencinta ,penggagas literasi di Indonesia. Gerakan literasi menjadi topic yang paling hangatdi dunia pendidikan di Indonesia, dan gencar di dengungkan diseluruh pelosoktanah air. Gerakan ini bertujuan agar warga sekolahterutama guru dan siswa memiliki budaya membaca dan menulis. Dalam kegiatan ini seluruh peserta ditantang untuk dapat menyelesaikan naskah satu buku dalam waktu satu bulan .dengan tantangan tersebut guru-guru berlomba lomba untuk bisa berkarya ,barbagi waktu untuk berkarya menghasilkan tulisan sendiri. Sagu sabu menjadikan seorang guru ketagihan untuk menulis. Akhirnya rasa penasaranku terjawab sudah, kalau sudah mulai terasa sayang untuk mengakhiri. Ikut pelatihan sagu sabu ternyata banyak sekali manfaatnya, selain kita jadi bisa menulis dan membuat karya, tapi juga berguna untuk pengembangan diri kita sebagi guru.