Lebaran dirumah saja
Sudah dua lebaran Idul Fitri tidak bisa pulang kampung, kali ini Lebaran hanya di rumah saja demi menjaga tersebarnya virus covit 19 yang belum berakhir dan memenuhi aturan dari pemerintah bahwa PNS dilarang untuk bepergian selama libur lebaran.
Rindu pulang kampung bertemu kedua orang tua, keluarga besar, saudara sana family dituangkan secara virtual. Salam-sapa dan rindu yang tertuang secara virtual tidak se lega saat bertemu langsung.
Berlibur ke tempatpun tidak dianjurkan, tempat wisata banyak yang ditutup dan dilarang untuk dikunjungi mengingat masih belum usai tingkat penyebaran virus covid karena di takutkan ada cluster baru.
Di perumahan banyak warga perantauan yang biasanya banyak yang mudik. Sepi senyap saat lebaran sudah menjadi tradisi tahunan sebelum adanya larangan mudik saat negara dilanda pandemi covid. Namun kondisi seperti ini ada hikmah yang bisa diambil sehingga kita merasakan kebersamaan dengan tetangga sekitar saat lebaran yang sebelumnya belum dirasakan. Keakraban yang hangat terjalin satu dengan lainya pada saat semu tidak bisa kemana-mana.
"Mah pergi yuk bosen di rumah" rengekaanak-anak kala jenuh melanda.
"Ya nak kita belum bisa pergi jalan jauh-jauh nanti kita akan cari tempat yang nyaman aja yang bisa bermain bisa main bola dan ngadem" kataku.
"Yaaaa nggak asik dong ke mana kek katanya gitu pengen berenang maa.... " Rengekan anak-anak.
Begitulah setiap hari terjadi perdebatan dengan anak-anak secara mereka sudah lama sekali tidak diajak keluar.
"Ya sudah nanti kita pergi ke rumah temen-temen mama yang dekat sini saja ya"
Jalin silaturahmi kerumah teman sesama perantau membuat hilang rasa bosan dan anak-anak bisa bermain dengan suasana yang berbeda.
Sesekali kita pergi mencari tempat bersantai hanya sekedar melepas rasa jenuh. Ke danau sekitar perumahan atau bersepeda.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Mantab artikelnya Bunda Aminah, saya juga tak bisa kemana-mana, cukup di rumah saja sambil SKSS. Salam sehat selalu