Siti Annisa

Guru MtsN Tanjung Pinang Sejarah Kebudayaan Islam ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Janji sepiring nasi lele

Bicara tentang pandemic, keadaan yang tak mudah kita semua lalui. Terlebih peran kita sebagai guru yang kesehariannya bersama anak-anak disekolah. Mengganti gaya mengajar kita selama ini dengan tatap muka diganti dengan pembelajaran daring. Pemerintah menawarkan pembelajaran ini karena dirasa pas untuk dilaksanakan demi kebaikan bersama. Jelas, ada plus minusnya.

Pembelajaran daring yang terlaksana memberikan kemudahan kepada para siswa untuk bisa mengaksesnya dimana pun dan kapan pun. Siswa juga mendapat keuntungan efesiensi transportasi sebab pembelajaran ini bisa dilaksanakan dirumah dan tidak perlu datang kesekolah. Jelas hemat ongkos bukan ?

Namun, kekurangan dari pembelajaran ini juga tidak bisa kita sepelekan. Coba bayangkan, pembelajaran daring ini menitik beratkan pada kemampuan berteknologi. Tak semua wali murid dan siswa memiliki Hp android, juga tak selamanya yang punya android mampu terus menerus membeli paket internet. Keadaan ini yang nantinya akan menyulitkan siswa karena tak bisa mengakses pembelajaran yang diberikan guru. Kelemahan pembelajaran daring ini juga, saya rasa merupakan pembelajaran yang bersifat satu arah. Dimana anak diminta hanya mengamati tayangan televisi, mendengarkan radio, dan sekedar membaca materi secara mandiri. Tak terjadi interaksi timbal balik antarasiswa dan guru.

Keseluruhan dari sekolah adalah candu setiap harinya bagi kita para pendidik. Candu yang telah berhasil menjadi rindu. Rindu setiap pagi, berseragam rapi, menyapa mereka, membagi ilmu kepada mereka atau bahkan kita yang diberi ilmu. Perasaan kadang kecewa, jengkel kadang marah sekalipun adalah warna kita menjalani hari bersama mereka. Keseluruhannya mari kita akui bersama adalah kerinduaan. Ada seorang murid bercerita disela-sela dia mengirim tugas. Dia bercerita, dia harus ikut bekerja mencari uang dipasar. Bantu orang tua katanya. Saya tidak menyangka disela-sela itupun dia masih sempat mengirim tugas. Saya memberikan apresiasi terhadap usahanya untuk tetap membantu orang tua dengan bekerja dan tetap mengirimkan tugas kepada saya dengan janji sepiring menu special kantin kami, nasi lele. Semoga pandemic ini secepatnya hilang agar kita bisa bertemu dengan murid kita dan menjalankan tugas kita mengajar mereka dengan tatap muka. Utamanya saya, semoga lekas bertemu dengan salah satu murid saya karena saya punya hutang janji kepadanya, sepiring nasi lele.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Janji adalah hutang lho bun... Lanjutkan.. salam kenal

25 Jun
Balas

Makasih bu.. Siap di tunaikan ..

29 Jun

Makasih sudah diingat kan maksudnya bu Salam kenal juga dari saya

29 Jun

Mantaaap

25 Jun
Balas

Mantap nis..

25 Jun
Balas

Makasih lo kak 11 comen dari kak sajooo

30 Jun

Mantap nis..

25 Jun
Balas

Mantap nis..

25 Jun
Balas

Mantap nis..

25 Jun
Balas

Mantap nis..

25 Jun
Balas

Mantap nis..

25 Jun
Balas

Mantap nis..

25 Jun
Balas

Mantap nis..

25 Jun
Balas



search

New Post