"POLA ASUH" ORANG TUA YANG SALAH MENYEBABKAN ANAK RENDAH DIRI
Sebagai orangtua sudah tentu menginginkan si buah hatinya menjadi anak yang sukses disegala bidang. Tidak hanya sukses di bidang akademiknya saja melainkan juga dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Tetapi juga tidak sedikit orangtua mengeluh karena si buah hatinya merasa kurang percaya diri. Apabila masalah tersebut dibiarkan maka akan muncul masalah yang akan dihadapi anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya baik di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan bahkan lingkungan masyarakat. Anak-anak pemalu cenderung membatasi kemampuan dan pengalaman yang mereka miliki. Mereka tidak mau mengambil resiko sosial yang diperlukan dan hasilnya mereka tidak akan memperoleh kepercayaan diri dalam berbagai situasi sosial.
Salah satu fenomena ini dapat jadi ilustrasi nyata dalam kehidupan yang berkembang saat ini. Banyak alasan orangtua untuk memanjakan si buah hatinya. Hal ini dapat dilihat alasan orangtua memanjakan mereka seperti rasa iba orang tua terhadap si buah hatinya jika ditinggal sendirian dirumah dengan pembantu. Maka semua fasilitaspun disediakan. Sementara ada orangtua yang tergoda untuk memanjakan anak karena trauma akan kehidupan “masa lalu” nya yang pahit dan sulit. Setelah mereka menjadi kaya alias memiliki “ banyak harta” mereka ingin si buah hatinya senang dan mencukupi segala fasilitas yang berlebihan. Akhirnya harga diri merekapun relatif rendah dan kepercayaan diri pada anak tidak murni muncul dari dalam diri mereka akan tetapi tergantung pada fasilitas atau alat yang mereka miliki, sebab harga diri dan rasa percaya diri mereka dibangun atas apa yang mereka miliki dan bukan dari hidup yang yang sehat.
Akibat dimanjakan daya stress anak pun tidak terbangun dengan baik. Tantangan dan kesulitan menjadi barang mewah bagi anak yang dimanjakan oleh orangtuanya. Dampak yang lebih buruk lagi bagi anak yang menginjak usia remaja mereka tidak cakap dalam membedakan keinginan ( wants) dan kebutuhan ( needs).
Menurut Timoli Wibowo (founder pendidikankarakter.com) menyebutkan dalam bukunya yang berjudul “7 CARA MENANAMKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK “ bahwa penyebab anak memiliki gangguan rasa percaya diri adalah disebabkan karena pola asuh yang salah dan trauma.
Yang pertama adalah pola asuh orangtua yang salah dapat menyebabkan perkembangan sosial anak tidak berkembang dengan baik. Cara mendidik yang salah berdasar atas ancaman, kekerasan, dan pemukulan setiap kali anak berbuat kesalahan atau bermain sesuatu sering disalahkan, diancam, dipukul, dicela, direndahkan, dan pengasuhan yang overprotektiv. Kepercayaan diri anak tergantung pada perlakuan orang tua dimana anak sangat bergantung pada perlakuan orangtua sebelum masa usia sekolah. Dengan kata lain apa yang kita berikan kepada anak-anak pada usia di bawah 5 sampai 6 tahun akan sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya pada saat memasuki usia sekolah ditingkat lanjut. Perlakuan orangtua yang penuh kehangatan itu adalah suatu modal yang akan memberikan kepada si anak untuk melangkahkan kakinya keluar dari lingkup rumahnya memasuki tempat yang belum anak jumpai (asing bagi anak).
Yang kedua adalah trauma. Hal yang menjadi penyebab trauma berasal dari pengalaman atau hal-hal yang tidak menyenangkan di masa lalunya , misal pada saat anak mengerjakan soal dan kemudian jawabannya salah, respon orangtuanya marah dan membentaknya. Disekolahpun juga bisa terjadi hal yang tidak menyenangkan bagi anak seperti pemberian sanksi yang berat seperti berdiri di depan kelas berjam-jam ketika anak tidak mengerjakan PR atau melakukan kesalahan kecil seperti tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal ini menyebabkan anak takut menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh gurunya karena trauma. Tidak hanya di lingkungan rumah dan sekolah trauma didapat oleh anak tetapi di lingkungan sosialnyapun seperti lingkungan masyarakat anak mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan seperti diolok-olok, ditertawakan, diejek dan bahkan diperlakukan kasar oleh teman-temannya.
Sebagai orangtua yang baik kita harus menanamkan rasa kepercayaan diri pada anak sejak dini agar anak akan mudah berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan untuk masa depannya. Oleh karena itu sebagai orangtua harus mampu mengubah pola asuh untuk menanamkan rasa percaya diri pada anak untuk bekal berinteraksi dengan lingkungan berikutnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar