Tengah malam ku terjaga dari mimpi indahku. Aku terduduk memandangi sekeliling kamarku. Ah ternyata hanya mimpi penghias tidur saja. Ku buka pintu kamar buah hatiku yang sedang pulas tertidur karena rasa lelah yang menemaninya sepanjang hari.

Pagi sekolah, siang MDA, malam mengaji sebentar, baru lah belajar(si sulung), yang kecil tahun ini masuk TK. Hari-harinya kadang ikut bapaknya bekerja, ada kala nya ikut sekolah. Sudah dicarikan pengasuh, dedeknya tidak mau. Ya sudah lah, begini akhirnya.

Ku peluk dan ku cium kedua jagoaanku. Tak terasa butiran bening mengalir di pipi yang mulai keriput ini. Hati ini rasa bersalah, karena selalu meninggalkan mereka demi tugas yang ada di pundak. Seharusnya kita bisa menemaninya, menjaganya, dan bermain bersama. Itu Sering kutinggalkan

Tugas yang menyangkut pekerjaan, ditambah pekerjaan ibu rumah tangga yang seabrek itu. Ah melelahkan ya. Pernah suatu hari, si dedek g mau di tinggal kerja, ada aja kakinya.

"Adek,ibu pergi kerja ya, Nak".

"Ngak mau. Dedek mau ibu di rumah aja.Ibunya mas Hasnul ,ngak pergi terus kayak ibu"rengeknya.

"Nanti, Ibu belikan es krim ya, dek". Bujukku

"Ngak mau,pokoknya Ibu di rumah saja". Menangis lah dia

Ya Rob. Maafkan hambamu ini, karena tidak bisa menjadi ibu terbaik buah hatiku. Bapaknya pun membujuknya sambil menggendongnya.

"Udah, bu. Tinggal aja, nanti diam sendiri kalau di ajak beli jajan"ujar suamiku.

"Jangan di marahi ya, Pak"pintaku.

"Iya, udah sana berangkat nanti anak-anak keliaran kemana-mana"peritah suamiku.

Ku cium tangan suamiku dan ku peluk si adek. Maafin ibu ya, Nak. Ku setater motor bututku. Sekali lagi ku lihat buah hatiku yang masih menangis di gendongan bapaknya.

Lain lagi dengan si sulung(mas). Bila hari libur atau bapak ibunya lagi off kerja. Dia mengutarakan isi hatinya yang terpendam sekian lama.

"By, kapan kita bisa tamasya seperti orang lain lho. Kawan mas, kalau liburan selalu jalan-jalan sama keluarganya"katanya dengan nada mengharap.

"Sabar, Mas. Nanti kalau bapak dan ibu ada uang dan waktu, kita jalan ya"bapaknya menghiburnya.

"Ibu dan bapak selalu sibuk sih. Makanya ngak ada waktu untuk jalan-jalan"gerutunya.

"Saber ya, Nak. Basil liburan sekolah. Kita refreshing, ok"bujukku.

"Sip. Ini janji lho,bu"jawabnya.

"Iya, ibu janji. Doakkita dapat rezeki n sehat selalu"kataku.

"Amin"jawab bapak n mas.

Itu merupakan sepenggal keinginan buah hatiku, dan memang wajar menurutku.

Ku pandang dan terus ku perhatikan wajah lugu kedua buah hatiku. Maafkan ibu ya,Nak. Mungkin selama ini, kita bisa bermain bersama dalam keterbatasan waktu. Insyaallah semua ini ada buah manisnya.

Semoga kamu berdua menjadi anak yang mandiri, soleh, dan sukses selalu,serta yang terpenting diberikan kesehatan selalu oleh yang Kuasa. Amin

Ku tutup pintu kamar buah hatiku dengan perlahan agar mereka tidak terganggu suara berderit pintu kayu itu. Ku lanjutkan dengan mengadu pada Allah, yang merupakan tempat mengadu paling aman. Ku meminta ampunan dan doa terbaik untuk semua keluargaku.

Ku rebahkan badan ini sambil memasrahkan diri pada sang Khalid. Ku pejamkan mata ini dan berharap mimpi indah menghiasinya, Amin. Semoga lagi bantu senyuman manis keluargaku merekah menghiasi bibir kami. Karena hanya senyuman itu lah yang menjadi obat buat rasa lelah ini.

Good night and sweet dreams