Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd

Takbir memenuhi jagad raya, pertanda idul adha besok tiba. Malam terasa sepi meski kumandang takbir masih tetap kita dengar, namun suasananya menyambut kehadiran idul adha tidak seperti tahun -tahun sebelum. Seperti kemaren idul fitri semua berjalan tanpa penyambutan secara meriah. Semua serba biasa dengan dibatasi aturan physical distancing atau pun social distancing, dan berdampak pada sholat idul fitri di gelar dirumah-rumah.

Pagi begitu cepat menghampiri, Adzan subuh berkumandang disana sini. Kusambut hadirnya idul adha dengan suka cita meskipun ada yang beda. Tepat pukul 05.40 kami sekeluarga berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat idul adha. Untuk kali ini kami sholat di masjid dengan tetap mamatuhi aturan protocol kesehatan. Tentunya selalu memakai masker.

Pemandangan di masjid tak lagi sama karena sholat harus dengan jarak 1 meter dengan jama’ah yang lain sehingga membuat tempat pelaksanaan menjadi meluber ke jalan raya. Sayang tak semua mengerti betapa berartinya menjaga kesehatan dengan memakai masker. Kulihat masih banyak jama’ah yang sok sakti tanpa menggunakan masker ditambah selesai sholat masih melakukan jabat tangan.

Begitu beratkah mereka mengerti betapa berartinya sebuah nyawa terutama orang-orang yang dicintainya. Kesadaran untuk mengikuti protocol kesehatan terasa masih sangat kurang. Haruskah kita membiarkan corona meraja lela menjajah manusia. Kita diciptakan Alloh memiliki akal agar mengerti apa artinya hidup dan bagaimana mempertahankan hidup. Dengan label tatanan hidup baru membuat mereka tidak jera. Seolah nyawa tak berarti bagi manusia disekitarnya. Bukankah sebagai manusia kita berkewajiban berusaha berlomba mencari kebaikan demi kemaslakhatan umat. Dengan melakukan yang terbaik untuk diri dan orang lain. Entah sampai kapan pandemi akan berakhir. Yang jelas kita memiliki norma baru dalam kehidupan yakni norma menjalani hidup bersih dengan selalu mencuci tangan memakai masker menjaga jarak dengan orang lain. Sebuah norma yang memiliki kesadaran mutlak untuk dipatuhi dengan hati yang tulus dan ikhlas.

Idul Adha hadir ditengah pandemi, otomatis semua aktifitas juga harus mengikuti aturan kesehatan. Disekolah-sekolah yang biasanya menjalankan sholat idul Adha dan penyembelihan hewan qurban untuk pembelajaran tak ada lagi. Hanya beberapa instansi saja yang tetap melaksanakan penyembelihan qur’ban. Alloh mengingatkan kita dengan hadirnya pandemi didunia agar manusia lebih menghargai hidup dan lebih bersyukur. Semakain istiqomah dalam kebaikan karena Alloh SWT.

Idul Adha bertepatan dengan hari jum’at sehingga penyembelihan hewan qurban dilakukan hari sabtu, karena waktu yang singkat tidak mungkin untuk menyulap sapi hidup menjadi potongan daging. Belum lagi waktu pedistribusiannya. Meski Idul Adha datang diantara pandemi yang melanda, namun umat muslim tetap menyambutnyan dengan bahagia.

Alhamdulillah waktu berjalan begitu cepat tak terasa tibalah saat hari dimana manusia bisa melaksanakan salah satu tugas kita sebagai umat muslim. Selama setahun kita hanya bergumul dengan tugas kebutuhan dan rutinitas. Semoga kita menjadi salah satu manusia yang mampu berbagi dengan segala keterbatasan yang ada.