Alhamdulillah....Akhirnya penantianku berujung jua. Hampir satu bulan aku menanti kedatangannya. Dengan hati galau, setiap hari saya berdoa agar ia segera sampai di tanganku. Bagaimana tidak galau? Beberapa karya temanku yang proses mencetaknya lebih akhir, malah lebih cepat jadi dan terkirim. Setelah kutelusuri akar permasalahan, kenapa mahkota bungaku tidak kunjung datang adalah pencetakan kulakukan di media guru dan menggunakan ongkir yang ekonomi.

Pencetakan buku sebenarnya tidak harus dilakukan di media guru, tetapi boleh di percetakan lainnya yang amanah. Artinya percetakan hanya mencetak tanpa menyantumkan nama percetakannya. Akan tetapi saya ingin mencetakkan mahkota bungaku di media guru. Saya sebenarnya sudah tahu, bila mencetak buku di media guru harus mengantre. Saya tanyakan pada temanku tentang lama waktu tunggunya. Katanya sekitar dua sampai tiga Minggu.

Dua Minggu pun sudah berlalu. Kubaca chat dari WA grup Sagusabu banyak teman-teman yang bukunya sudah terkirim, tetapi mahkota bungaku juga belum bertandang. Saya semakin khawatir. Kutanyakan lagi pada temanku. Jawabannya mengejutkan hatiku. "Ya....baru dua Minggu, kkira sudah enam Minggu belum sampai. Itu hal biasa. Di media guru, yang antre cetak guru penulis se-Indonesia. Jadi.... ditunggu saja. Melatih kesabaran. Sabar ya. Ditunggu, nanti pasti sampai."

Setelah membaca jawabannya itu, aku hanya bisa pasrah dan berdoa, semoga mahkota bungaku lancar dan selamat dalam perjalanannya. Hari Senin ketika jam istirahat, saya sengaja ke ruang TU untuk mengurus perlengkapan berkas pencairan tunjangan profesi. Ketika sampai di ruangan, kulihat kardus di atas meja. Kubaca tulisan di atas kardus itu berbunyi "Dari Muhammad Ihsan ...."

Aku terperanjat. Salah satu temanku di TU berkata"Bu,ada kiriman barang dari Surabaya."

"Iya Mbak. Makasih." jawabku sambil mencoba memastikan isi paketannya.

Plong rasanya. Penantian yang panjang dan mendebarkan berujung juga. Buku mahkota bungaku sudah di tangan. Buku ini menjelaskan tentang hakikat pembelajaran IPA yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21. Selain itu, buku mahkota menjelaskan tentang berbagai macam indikator asam basa dan bagaimana cara membuat indikator cair dan kertas dari mahkota bunga. Penggunaan indikator alami sangat dianjurkan karena murah dan ramah lingkungan. Buku ini juga menyampaikan trayek perubahan warna pada berbagai ekstrak mahkota bunga.

Buku sudah di tangan. Saya teringat pada ucapan Pakleck, setiap buku akan menemukan takdirnya. Setiap buku akan menemukan pembacanya. Saya menjadi optimis, mahkota bungaku pasti akan menemukan pembacanya.

Bagi yang berminat dengan buku mahkota bungaku, hub. WA. 085740831359

Semoga bermanfaat dan barokah. Aamiin

Cikfat. 10.10.2018