Ahad, 5 Mei 2019 .

Saat itu saya sudah memutuskan untuk tidak pulang ke kampung halaman. Kampung kelahiran saya. Desa Gembleng MulyoKecamatan Pancur, Kabupaten Rembang. Sebuah Desa kecil yang terpencil, jauh dari keramaian kota. Satu alasan mengapa saya membatalkan rencana mudik, yaitu adanya akreditasi. Ya, akreditasi menyebabkan semua rencana harus diubah. Saya dan teman-teman harus menyiapkan semua berkas perencanaan, pelaksanaan, penilaian, hingga tindak lanjut. Kami harus berjibaku dengan administrasi pembelajaran. Saya berusaha memenuhi semuanya namun hingga saat ini pun belum terselesaikan. Akan tetapi saya harus tinggalkan berkas-berkas itu, karena hari ini adalah hari bersejarah bagi siswa kelas9. Hari di mana mereka dilepas dan diserahkan kembali pada orang tua.

Di tengah-tengah acara pelepasan siswa kelas 9, tiba-tiba gawaimu berdering. Berkali-kali berdering. Namun kuabaikan. Kulihat nomornya di panggilan tak terjawab. Tertulis nama Ulfah. Ulfah. Itu adalah nama Kakakku. "Ada apa Kakakku telepon? Apakah ada hal penting yang terjadi di kampung halamanku?"gumamku dalam hati

Saya segera menelepon balik. Usut punya usut ternyata Kakakku ingin aku pulang karena kangen kepadaku dan anak- anakku. Hampir 5 bulan saya tidak pulang. Sejak liburan semester ganjil hingga sekarang saya belum sempat mudik. Selain tidak ada tanggal merah yang berturut-turut, juga banyak pekerjaan menjelang ujian nasional. Dari nada suara di gawainya,Kakak sangat mengharapkan kehadiran saya menjelang puasa Ramadan ini. Akhirnya saya pun mengiyakan permintaan Kakak.

Ups....susah juga ya bercerita. Lama tidak menulis, jadi gratul-gratul. Susah banget merangkai kata. Tidak bisa mengalir seperti air.

Kusambangi lagi kisah menjelang Ramasdan.

Ya, sudah kuputuskan untuk mudik. Kuberitahukan kabar ini pada anakku lewat WA. Dia malah balik menanyakan jawabanku. "Terus jawabannya Mama bagaimana?

"Iya. Nanti habis salat ashar kita berangkat." Jawabku.

Mendengar jaw