Siti Fatimah

Alumnus PPS UNNES bekerja di SMP 2 Kudus sejak tahun 1995 Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Strategi Pembelajaran Ala Mr. Nakano (Bagian 1)

Tulisan ini mengenang sosok Mr. Nakano yang kreatif. Dia adalah seorang professor dari Jepang, yang saat itu bekerja sebagai supervisor atau widyaiswara di SEAMEO RECSAM (Regional Education Center for Science And Math), yaitu sebuah organisasi yang merupakan pusat pengembangan pendidikan sains dan matematika di Asia Tenggara. Dia sangat kreatif dalam melakukan pembelajarannya. Dia membuat kami, para peserta pelatihan dari Indonesia merasa tertarik, termotivasi, dan sangat antusias terlibat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran menurutnya tidak sekedar menyampaikan informasi, ide, atau konsep pada peserta didiknya, tetapi pembelajaran adalah suatu proses dimana peserta didik harus aktif mengonstruksi pengetahuannya dengan melakukan aktivitas.

Materi yang diampunya saat pelatihan itu adalah Effective Teaching and Learning Strategi. Pada kesempatan itu dia tidak secara teoretik menggunakan slide atau LCD untuk mempresentasikan bagaimana cara melakukan pembelajaran yang efektif, tetapi dia langsung mengajak kami ke laboratorium sains tempat dia bekerja, untuk memperagakan sendiri bagaimana pemabelajaran yang efektif itu. Setelah aku memasuki lab, aku terkagum-kagum “Wow….sungguh lab yang luar biasa. Laboratorium yang lengkap, rapi penataannya, bersih, dan siap saji untuk digunakan.” Aku jadi membayangkan seandainya lab di sekolahku seperti ini, betapa senangnya muridku melakukan investigasi, betapa senangnya bereksperimen dan betapa senangnya melakukan observasi dan eksplorasi. Dengan pengelolaan pembelajaran yang baik, dijamin pembelajaran tidak membosankan, tidak membuat siswa yang berada di sudut-sudut kelas mengantuk, tidak mungkin mereka berisik ngerumpi, dan tidak mungkin mereka mencuri-curi waktu untuk memainkan game online di HPnya.

Ketika di lab pertama-tama kami diajak melakukan percobaan tentang difusi dan osmosis. Aku yakin bapak guru IPA semua sudah pernah melakukan kegiatan ini dengan menggunakan kentang yang dipotong-potong kemudian dimasukkan ke dalam air tawar dan satunya lagi dimasukkan ke dalam air garam. Ada juga yang menggunakan telur yang sudah dikosongkan kemudian diisi dengan air gula dan masukkan ke dalam gelas yang berisi air tawar, atau mungkin juga menggunakan kentang yang dikupas, kemudian dilubangi sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti cawan. Langkah selanjutnya memasukkan air gula kedalamnya dan meremdamnya dalam gelas yang sudah berisi air tawar. Tetapi apa yang kami lakukan waktu itu berbeda dengan apa yang pernah kami lakukan sebelumnya, kami tidak memakai kentang ataupun cangkang telur, melainkan menggunakan plastik yang terbuat dari kulit ikan. Kereeen kan. Plastik dari kulit ikan….wonderful… aku jadi membayangkan seandainya semua plastik yang kita pakai tidak berasal dari turunan minyak bumi, tetapi berasal dari kulit ikan maka palstik-plastik tidak akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan, karena sangat mudah terdegradasi.

Cara melakukan percobaan osmosis dengan menggunakan plastik dari kulit ikan ini hampir sama dengan percobaan yang pernah kami lakukan di sekolah-sekolah. Ada dua perlakuan, plastic yang satu diisi dengan air tawar dan plastic lainnya diisi dengan air garam. Kedua plastic itu kemudian dicelupkan dalam wadah yang sudah berisi air tawar. Bagaimana hasilnya? Plastik yang berisi air garam volumenya semakin bertambah, sedangkan yang berisi air tawar tetap seperti semula. Kenapa bisa seperti itu? Karena ada peristiwa osmosis. Hebat bukan penemuan Mr. nakano. Plastik dari kulit ikan. Sayangnya ditempatku mengajar tidak ada plastic yang terbuat dari kulit ikan, jadi ketika melakukan investigasi tentang osmosis tetap menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita, menggunakan kentang atau cangkang telur.

Masih ada beberapa media pembelajaran yang dikembangkan oleh Mr. Nakano yang kami gunakan untuk pembelajaran saat pelatihan. Media yang dikembangkan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar yang mudah didapatkan, sederhana, mudah menggunakannya, dan dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Apa saja media yang dikembangkan? ikuti penjelasan selanjutnya ......

To be Continue….

Semoga bermanfaat….

Cikfat. 23.08.2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bangeeet

22 Aug
Balas

Matur nuwun pak Leck.... Barakallah....

22 Aug

Mantap Bu...

22 Aug
Balas

Makasih Bu...hanya berbagi saja bu, karena berbagi itu indah

22 Aug

Aduuuhhh....cikfat, kerrrreeennnn bingits bisa belajar dari profesor seperti itu. Yang guru IPA pasti "ngences" pengen bisa belajar seperti itu. Jazkumullah khoiron katsiro untuk bagi- bagi ilmunya ya cikgu. Ditunggu pembelajaran selanjutnya. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

22 Aug
Balas

Insyaallah ..... Bunda Salam sehat dan sukses selalu juga untuk bunda Raihana

22 Aug

Hehehehe bljr ipa lagi, mantab.

23 Aug
Balas

Sy tunggu episode selanjutnya ibu....

22 Aug
Balas

Ok. Insyaallah Bu Sury Barakallah..

22 Aug



search

New Post