Siti Fatimah

Alumnus PPS UNNES bekerja di SMP 2 Kudus sejak tahun 1995 Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web

TELAT....... JONGKOK!!!

Telat...jjongkok. Itulah fenomena yang kemarin pagi ini kutemukan di sebuah sekolah dasar. Saat itu, aku masuk ke kelas anakku mengantarkan baju olah raga yang tertinggal, aku lihat ada lima siswa yang jongkok di depan kelas sambil menggendong tas punggung. Wajahnya tegang, matanya menatap kosong ke depan. Aku menatapnya dalam dalam. Dalam hatiku kasihan dia. Aku penasaran kenapa mereka disuruh jongkok begitu. Kutanya pada anakku , kenapa temanmu disuruh jongkok dik? " Telat masuk mah, masuke kan jam setengah tujuh", jawabnya. Siswa yang terlambat harus jongkok di depan kelas selama 15 menit. Apakah itu buruk? Apakah itu penyikzaan? Melanggar HAM? Menurut saya tidak. Guru di sekolah itu ingin melatih dan membudayakan karakter disiplin pada peserta didik. Dia juga ingin meingkatkan prestasi belajar peserta dixid sekolah. Sebenarnya sekolah tersebut memulai jam pelajaran pukul 07.00, tetapi salah satu guru yang ada disekolah tersebut mempunyai kebiasaan memulai pelajaran pukul 06.30. Dia ingin anak anak yang diasuh dan didiknya memperoleh hasil yang terbaik. Tiga puluh menit sebelum jam pelajaran digunakan untuk membahas tugas yang diberikan hari sebelumnya. Jadi pembahasan tugas tidak menyita waktu efektif jam pelajaran.

Masuk 30 menit lebih awal emang memerlukan perjuangan, baik guru, orang tua maupun siswanya. Tetapi dengan masuk lebih awal banyak dampak positif yang diperoleh anak anak kita. Mereka jadi terbiasa bangun pagi-pagi dan sholat Subuhnya juga tidak kesiangan.rBeangkat sekolah jalanan masih lengang dan belum ada kemacetan. Jadi bisa menikmati segarnya udara pagi yang menyehatkan. Walaupun awalnya berat tetapi karena sudah terbiasa berangkat pagi 06.00 atau kurang dari jam 06 .00 bagi yang rumahnya jauh setiap hari sekarang terasa ringan.

Jongkok saat terlambat memang suatu usaha dari guru untuk melatih siswa agar memiliki karakter disiplin. Di sekolah tersebut juga sudah diadakan rapat paguyuban dan sudah ada kesepakatan kalau siswa kelas 6 masuk jam 6.30. apabila tidak tepat waktu harus menerima konsekuensinya. Jadi orang tua sizws pun tidak ada yang marah, apalagi lapor HAM bila anaknya menerima sanksi bila terlambat.

Memang budaya disiplin harus dilatihkan sejak dini. Untuk melatihkan budaya disiplin tidak harus dengan memberikan hukuman atau sanksi, tapi bisa juga dengan memberikan reward bagi yang sudah berbuat disiplin. Dan lebih penting lagi dengan memberikan contoh kepada peserta didik kita disiplin. Misalnya kita datang tidak pernah terlambat dan masuk kelas pun juga tidak terlambat.

Itu menurut saya.....

Bagaimana dengan Anda?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Persepsi kedisiplinan memang bisa saja berbeda2

29 Jul
Balas

Ya Bu...

29 Jul

Kasihan ya Bu. Ingat waktu kecil

29 Jul
Balas

Kasihan

29 Jul
Balas



search

New Post