Siti Fatimah

Alumnus PPS UNNES bekerja di SMP 2 Kudus sejak tahun 1995 Mata Pelajaran IPA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tragedi Endog Kuwuk

*

_Endog kuwuk_ itulah istilah Pak Pamor, seorang dokter spesialis kandungan ketika memeriksa kehamilanku yang ketiga. Saat itu saya berusia 40 tahun dan sudah dua minggu telat datang bulan. Dalam ilmu Biologi, keterlambatan datangnya menstruasi menandakan bahwa adanya kehamilan. Untuk memastikan apakah saya benar-benar hamil, akhirnya saya membeli alat uji kehamilan. Saya celupkan alat tersebut dalam sampel urine, hasilnya muncul dua setrip merah. Hal ini menunjukkan, saya positif hamil.

Saya pun mulai gelisah, karena bila hamil di usia 40 tahun akan mengalami risiko tinggi. Risiko anak yang dilahirkan akan mengalami cacat fisik, kesulitan saat melahirkan, bahkan membahayakan keselamatan jiwa ibu dan anak. Bayangan buruk selalu menghantuiku. Saya berusaha menenangkan diri dengan menganggap bahkan kehamilan saya di usia 40 tahun itu anugerah dari Allah. Selama tiga Minggu kurahasiakan kehamilan ini dari suami. Akan tetapi kondisi perutku yang semakin buncit membuat suamiku curiga. Akhirnya kuceritakan kehamilanku padanya.

Keesokan harinya, saat jam istirahat, saya pergi ke rumah sakit bersalin untuk memeriksakan kehamilan. Saya memilih dokter Pamor. Usianya sudah tua, tetapi dia terkenal sangat baik kinerjanya. Setelah menunggu antrean panjang, akhirnya gilirannya tiba.

Saya pun masuk ke ruang periksa, dan diminta untuk berbaring. Dia mengoleskan krim ke perutku dan menyentuhkan alat sensornya. Secara cermat dia mengamati gambar di monitor. Setelah beberapa saat, dia berkata " Bu, status Ibu memang hamil, tetapi sepertinya sel telurnya sudah kopyor, sehingga kemungkinan besar embrio tidak dapat berkembang. Nanti saya beri obat, setelah minum obat, ada bercak darah, ibu segera kembali ke sini."

Saya hanya mengiyakan, dan berharap janin yang ada dirahimku dapat tumbuh dengan normal.

Bersambung.

Cikfat, 13 Februari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ditunggu kisah selanjutnya Cikgu....

13 Feb
Balas

Insyaallah

14 Feb



search

New Post