SITI IRMANI KASAN

Lahir di Gontor, Ponorogo Jawa Timur, tepatnya di sebelah Utara Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Indonesia. Merantau ke Pekanbaru ikut suam...

Selengkapnya
Navigasi Web
JANGAN PROTES PADA PROSES
Gambar diambil dari 8thinkthank.co.id

JANGAN PROTES PADA PROSES

JANGAN PROTES PADA PROSES

#TantanganGurusiana Hai ke-39

#365jilid22022

Hidup ini bukan permainan sulap, dengan tongkat ajaib pim pim po lantas berubah. Semua harus melalui usaha dan perjuangan. Bahkan yang sudah ditakdirkan untuk kita sekali pun masih harus diusahakan. Semua dibutuhkan proses,  dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari tidak pandai menjadi pintar. Pernah kita mendengar sebuah pepatah Arab " Idzaa kaanal Ilmu Yudraku bil Munaa, maa kaana yabqaa fil barriyati Jaahilun". Kalau seandainya didunia ini ilmu bisa didapat dengan hanya berhayal saja, maka mustahil ada orang bodoh di dunia ini. 

 

Proses harus dilalui dengan sabar. Melatih anak berjalan, harus dituntun, jika terjatuh maka harus sabar untuk membuatnya bangkit kembali. Jangan lantas ketika jatuh dipatahkan kakinya. Jangan buru-buru protes nikmati metamorfose prosesnya. Sebuah pohon yang menjulang tinggi,  tidak bisa dimungkiri jika berawal dari kecambah. Kita menjadi sukses, tentu pernah merasakan sakitnya jatuh bangun. Terkadang banyak juga yang terjatuh namun tak mampu untuk bangkit lagi. 

 

Pernah juga kita melihat anak kecil sedang bermain, saling berebut mainan. Ada yang menangis, bahkan ada yang terluka. Ketika kita melihat jangan buru-buru memberikan label anak jahat, anak bandel, anak dogil. Tetapi bersabarlah mereka membutuhkan proses untuk bisa saling memahami dan saling berbagi. 

 

Kesabaran kita dibutuhkan untuk menunggu sebuah proses. Yang belum mempunyai buah hati padahal sudah bertahun-tahun menikah, jangan lantas mendemo Allah, menghakimi-Nya. Yakinlah, sabarlah akan ada masa yang kita tak mampu berkata-kata kecuali ucapan Alhamdalah dan luapan air mata bahagia. Gagal boleh saja berkali-kali, tetapi yakinlah pelangi akan muncul ketika ada hujan dan panas bersamaan. Kuatkan sabar, lebarkan dada, buka hati, nikmati prosesnya.

 

Jika kita hari  ini belum mencapai apa yang kita impikan, mungkin kita sejatinya masih sedang berproses. Tunggulah dengan sabar. Sabar itu seperti Shibr, rasanya pahit, tetapi setelah akan ada rasa semanis madu. 

So, jangan buru-buru protes. 

 

 

Pekanbaru, 13 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang sangat menarik dan bermanfaat. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya

13 Feb
Balas

Terima kasih Bapak. Aamiin. Salam sehat selalu buat keluarga.

13 Feb

Siap, bu guru. Siap sabar.

16 Feb
Balas

salam literasi... nasehat bijak

13 Feb
Balas

Terima kasih Bapak.

13 Feb

Menarik. Proses sebuah upaya untuk menjadi. Sangat bertentangan dengan instan. Keren ulasannya ibu guru. Salam literasi

13 Feb
Balas

Terima kasih Bapa

13 Feb

Keren ulasannya ibu, salam litetasi dari Medan

17 Feb
Balas



search

New Post