KATAK VERSUS BURUNG PIPIT
Terkadang kita menuntut kita harus pefect dalam segala hal. Kebiasaan selalu berada di atas membuat sifat kita berubah. Memandang orang lain dengan sebelah mata, walau tak sering, tetapi ada. Ingatlah ketika kita merasa besar disitulah sesungguhnya kita itu kecil dan kerdil. Merasa super, merasa paling tahu, padahal orang lain bisa saja lebih tahu tetapi mereka diam atau menunggu waktu yang tepat. Filter diri itu perlu jangan kebablasan. Ingat cerita katak yang merasa besar akhirnya mati meletus tubuhnya hanya gara-gara pujian.
Pujian itu mematikan jika tidak disikapi dengan baik. Pujian itu sama dengan menyiramkan pasir ke wajah orang yang kita puji. Maka pujilah seperlunya dan selayaknya.
Teruslah berbuat biarpun apa yang kita lakukan dinilai kecil. Biarpun kecil itu wujud dan tanda kita ada. Masih ingat cerita atau kisah seekor burung pipit yang ikut memadamkan api yang berkobar membakar Nabi Ibrahim.
Jadi jangan menyerah, teruslah berbuat, pasang niat. Dan biarkan Allah yang berhak memberimu nilai. Jangan risau jika itu masih penilaian manusia. Jika semuanya diniatkan karena Allah, maka tak akan merasa resah, kecil hati, kecewa karena ulah manusia. Keep Fight.
Pekanbaru, 15 Februari 2023
#TantanganGurusiana Hari ke-29
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya
Masyaallah Syukron bunda. Salam sehat selalu.