TELUK BAYUR TAK LAGI DALAM HAYALAN
TELUK BAYUR TAK LAGI DALAM HAYALAN
Nama Teluk Bayur mungkin tak asing bagi di telinga orang Sumatera Barat. Siapa yang tak kenal Teluk Bayur. Pelabuhan yang konon katanya tertua, karena dibangun pada zaman Belanda dulu. Selain tertua pelabuhan Teluk Bayur sangat ternama, sekaligus mendapat sertifikasi Standar ISO 9002. Lampu kerlap-kerlip kapal besar membuat mata semakin tak berkedip. Kapal-kapal barang itu seolah mengisyaratkan betapa pelabuhan itu sangat ramai. Angin sepoi-sepoi yang menerpa, sejenak membuat terlena. Lara kian mengristal menjadi bahagia. Mata siapa yang tak dimanjakannya. Pemandangan di sekitarnya juga sangat memukau.
Tetapi tidak dengan aku yang tinggal di Daerah Jawa. Kota Sumatera barat, dulu masih dalam hayalan. Cerita Malin Kundang, Siti Nurbaya yang sering ditonton pun tak urung membuat paham tentang Sumatera Barat. Bahkan makanan khasnya, rendang tak jua bisa dirasa. Semuanya hanya angan-angan saja. Sejak pindah dan menetap di Pekanbaru, Sumatera Barat, termasuk Padang, Solok, Bukit Tinggi, Paya Kumbuh sudah tak asing lagi. Hampir tiap semester ada agenda ke sana. Rekreasi bersama siswa.
Jika ingin pergi ke Pantai Carocok Painan, pasti melewati Teluk Bayur. Dan ternyata melewatinya menjadi sebuah kenangan tersendiri. Betapa tidak lagu Teluk Bayur yang dulu sering kita dengar kini bisa dinikmati dengan jarak yang sangat dekat, nyata. Begitu indah ciptaan Tuhan.
Cerita tentang lagu teluk bayur, eits, sepertinya harus diingatkan lagi nih, lirik lagu Teluk Bayur.
-----------
Selamat tinggal Teluk Bayur permai
Daku pergi jauh ke neg'ri seb'rang
Ku 'kan mencari ilmu di neg'ri orang
Bekal hidup kelak di hari tua
Selamat tinggal, kasihku yang tercinta
Doakan agar ku cepat kembali
Kuharapkan suratmu setiap minggu
'Kan kujadikan pembuluh rindu
Lambaian tanganmu kurasakan pilu di dada
Kasih sayangku bertambah padamu
Air mata berlinang tak terasakan olehku
Nantikankah aku di Teluk Bayur
Lambaian tanganmu kurasakan pilu di dada
Kasih sayangku bertambah padamu
Air mata berlinang tak terasakan olehku
Nantikankah aku di Teluk Bayur
Nantikankah aku di Teluk Bayur
-------------
Duuhhh, rasanya terbayang bagaimana seorang gadis berpisah dengan kekasihnya. Terasa ingin ikutan mengusap air mata dengan sapu tangan. Yang rindu lagu ini, sepertinya harus dinyanyikan biar terobati dan menjadi tembang kenangan. He...he...
Yuuuk, liburan ini kita kemana?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Duh...jadi kangen Teluk Bayur. Keren tulisannya, Bu. Besok saya terbang ke Pekanbaru.
Mantap Bu, mengingatkan aku pada masa lalu
Ayo Bu SIK, keliling Padang. Rancak bana hhe. Salam literasi selalu
Mantap Bunda. Semoga Teluk Bayur terus berkembang menjadi pelabuhan yang maju. Salam sukses selalu.
Mantap ulasannya, Bu. Salam sukses selalu!