Saya masih ingat waktu itu, seorang teman bertanya padaku tentang bayi sungsang. Mengapa kok bisa sungsang, kujawablah dengan gaya diplomat, rodok setengah mikir terus dibumbui dalil-dali yang menunjang. Temanku kelihatan mengangguk-angguk. Ohh berarti sudah paham. Keren aku bisa jawab. Hehehe. Nah pertanyaan berikutnya membuat aku skak matt, koyo sapi ompong, bleb. Sebenarnya ada apa. Ya gara-gara pertanyaan temanku tadi. Pertanyaan itu membuatku klabakan. Sak jane aku jujur tak mengerti jawaban pastine, tapi aku rumongso tengsin kalau kujawab asal-asal.

Sik..sik..sak jane pertanyaane opo to, kok mbulet wae nggak wis-wis. Penasaran to. Mbak mengapa kalau orang melahirkan itu bayinya yang keluar kepala duluan kok nggak kakinya. Kalau keluar kakinya duluan disebut sungsang. Jawabanku sekenanya saja. Yo ben gampang, la nek metu sikile disik yo wedi lek kecanthol. Kami berdua tertawa. Terus temanku bilang, iyo yo. Temanku sambil ngableki aku berkali-kali. La aku malih pringisan mergane pupuku abang kabeh. Aku ki lo sakjene sing keminter, padahal ora pinter.

Pas temanku pamitan, biasa cipika-cipiki yo terus numpak motor dibonceng bojone. Sak mungkure temanku, yo aku penasaran sak jane alasane yang pasti itu apa. Mengapa orang melahirkan bayinya kok keluar kepalanya duluan. Alhamdulilah, sedikit banyak dapat jawaban yang menentramkan. Seperti oase di tengah padang pasir, mak ceeesss. Weleh lebai sampeyan iki. Ternyata ada nilai filosofi yang mungkin banyak orang tidak atau belum mengetahui, jika kepala itu melambangkan pikiran, bagimana tidak. Otak itu adanya di kepala. Kaki melambangkan langkah. Karena fungsi kaki ya untuk melangkah. Artinya manusia itu hendaklah berfikir sebelum melangkah. Nah, sekarang tahu to. Jadi kalau ada yang melangkah duluan sebelum berfikir, jadinya tidak normal suatu saat akan ada kesulitan, bahkan bisa mengakibatkan hal yang fatal. Waspadalah sebelum melangkah. Jangan gegabah hingga kita salah melangkah.

Begitulah kira-kira jawabannya. Mungkin ada jawaban lain secara medis, yo nanti Bu Dokter atau Pak Dokter yang akan menjelaskan.

Semoga cerita yang dikemas sesikit konyol ini masih ada manfaatnya. Yang sudah tahu menjadi ingat, yang belum tahu menjadi paham. Salam santun.

Pekanbaru, 21 Januari 2023

#TantanganGurusiana ke-9