Driver Gocar Itu Suamiku
H-944 Gurusiana
Setelah berakhir masa jabatannya, mengisi hari-harinya Pak Ken membantu pekerjaan istrinya di rumah. Mulai mencuci, menggosok, mengepel, sampai merapikan barang-barang di rumah. Bu Risma sudah tak kebagian lagi pekerjaan rumahnya selain menyediakan sarapan pagi dan makan sore. Ibu Risma begitu diratukan di masa tuanya.
Menjelang usia pensiunnya yang tinggal dua tahun berjalan. Pak Ken dan Bu Risma mengisi hari-harinya dengan selalu bersama melakukan apa pun.
Pak Ken mulai merasakan kebosanan sendiri di rumah, saat istrinya bekerja. Dia mulai berpikir harus mengerjakan sesuatu yang dapat menghilangkan kebosanan itu. Tapi apa, pukirnya.
Malam harinya Pak Ken bercerita tentang kejenuhannya sendirian di rumah. Lalu dia meminta izin mau membuka warung. Tapi Bu Risma tidak memberinya izin. Mengingat pekerjaan itu harus dilakukan secara benar. Bukan untuk main-main. Kemudian dia berpikir akan mengembangkan tanaman hias dan menjualnya. Tapi istrinya lagi-lagi tidak memberi izin. Lantaran mengolah tanaman memerlukan lahan yang cukup. Sedangkan rumahnya tidak memiliki lahan kosong.
Suatu hari, saat Pak Ken tidak dapat mengantar istrinya ke kantor, lantaran kurang sehat, dia mengantar istrinya dan menitipkannya kepada driver gocar yang ditumpangi istrinya, supaya berhati-hati. Pak Ken membaca peluang memanfaatkan mobilnya untuk digunakan angkutan online itu
Setelah sehat, Pak Ken mengutarakan niatnya itu kepada istrinya. Bu Risma memberi izin, tapi sebatas mengisi kegiatan. Bukan semata mencari penghasilan. Karena penghasilan Bu Risma, lebih dari cukup untuk makan berdua setiap bulannya. Pak Ken pun mendaftar menjadi driver online.
Pada malam harinya, Pak Ken menceritakan pengalaman kali pertama mendapatkan penumpang. Tujuannya ke rumah sakit. Mengantar seorang laki-laki sepuh yang berjalan dengan bantuan tongkat. Dia membantu penumpangnya itu sejak masuk hingga mendapatkan pelayanan oleh pegawai rumah sakit. Pak Ken pun pamit tanpa meminta upah jalannya.
Melihat itu, Pak Ken membayangkan suatu ketika dirinya akan berada di tahap itu. Dia pun merasa akan membutuhkan bantuan orang lain. Sejak itu Pak Ken mengabdikan dirinya menjadi driver online gratis kepada siapapun yang tujuannya berobat. Dia menikmati pekerjaan itu. Mangkal di pelataran rumah sakit membidik pasen yang terlihat tidak membawa kendaraan. Dia tawarkan jasa antar pulang tanpa meminta imbalan.
Suatu hari Bu Risma mendengar cerita teman kantornya, bahwa ayahnya berobat, dapat gocar yang tidak mau dibayar. Bu Risma menjadi bangga dan membatin. "Driver gocar itu, suamiku".
Memiliki suami yang mengabdikan sisa hidupnya dengan giat yang memberi manfaat bagi orang lain. Tentu memberi energi positif bagi suaminya dalam mengisi hari-harinya.
Gambar: Sindonews.com.
Cilegon, 22022025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah yang inspiratif, Bu. Ada banyak cara agar hidup bermakna. Salam sukses.
Betul Bunda. Sukses kembali.
Subhanallah. luar biasa ceritanya, Bu. Salam sukses selalu!
Terima kasih hadirnya Bund. Segera sembuh ya...
Hari tua yang bermanfaat dan berkah.
Insyaallah Bund. Apapun akan menjadi ladang ibadah. Asal menjalaninya dengan ikhlas ya.