Siti Jamiatu Sholihah

Pengawas Madrasah (MTs) Kementerian Agama Kota Cilegon. Lahir di kota Garut, pernah belajar di IAIN SGD Bandung dan SMHB Banten. Pernah mengajar di MAS Assalam ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hujan Menyatukan Dua Hati

Hujan Menyatukan Dua Hati

H-493 Gurusiana

Hujan Menyatukan Dua Hati

Memasuki musim penghujan. Sudah sepekan ini hujan terus mengguyur bumi. Jalanan tersendat oleh k macetan kendaraan. Boleh jadi, volume kendaraan melebihi kavasitas harian. Karena yang biasa menggunakan motor, memilih menggunakan mobil.

Seperti hari ini. Hujan mengguyur sejak malam hari. Tidak besar tapi constan. Merata membasahi seluruh wilayah.

David dan Rena yang biasa menggunakan motor masing-masing, memilih menggunakan mobilnya. Padahal mereka sedang mengalami riak kecil dalam rumah tangganya. Karena berbeda pendapat tentang pilihan sekolah untuk Gibran, anak bungsunya. Padahal waktu pendaftaran masih lama belum waktunya. Rena memilih ingin menyekolahkan Gibran ke SDIT, sedang David ingin memasukkan Gibran ke sebuah Pesantren.

Sejak malam, seiring hujan, mereka tidak berkomunikasi. Namun karena hujan juga, pagi ini David mengajak Rena berangkat bareng. David akan mengantar Rena ke kantornya. Rena pun merasa tak ada pilihan lain, selain mengabulkan ajakan David.

Di perjalanan, David mulai mengajak bicara, tentang kemungkinan banyaknya dikaryawan dan pegawai yang akan telat masuk kantor. Rena pun menanggapi dengan santai. Akhirnya kedua insan yang sedang berselisih itu, kembali menemukan marwahnya, hangat, dan penuh perhatian.

Menjelang Rena turun di halaman kantornya, David berjanji, nanti pulangnya akan dijemput lagi, sehingga Rena tidak perlu memesan kendaraan secara on-line.

Hujan telah menyatukan dua hati. Mengembalikan kehangatan keluarga yang sempat terkikis oleh riak emosi sesaat.

Hujan. Terima kasih.

Cilegon, 29 November 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren menewen ulasannya Teh Eyang. Sukses selalu

30 Nov
Balas

Romantiiisss.... Hujan bikin baper ini hehe.... Keren, Bun

01 Dec
Balas

Kalau pakde malah kehujanan sendiri, maklum naik sepeda motor

29 Nov
Balas

Kalau pakai mobil kesiangan ya Pak Dhe. Macet

30 Nov

Keren banget, sukses selalu untuk Ibu

30 Nov
Balas

Cieee, cinta bersemi kembali ya Bunda.

29 Nov
Balas

Eh...apa kabar cinta. Lama tak berkabar. Sy jg lama tidak berkunjung. Sedang diberi tugas luar.

29 Nov

Cieee...mesranya. hjn kemesraan itu bunda. Hahaa....

29 Nov
Balas

Cieee...kebayang ya Oma. Semalaman berselisih. Pas hujan jadi dempetan.

30 Nov

Hujan membawa berkat. Sip kisahnya, Bu. Salam bahagia.

30 Nov
Balas

Cerpen yang indah. Sukses selalu sahabat

30 Nov
Balas

Keren ceritanya. Semoga sehat dan sukses selalu Bunda.

29 Nov
Balas

Terima kasih Bund. Sehat selalu

29 Nov



search

New Post