Kabayan Saba Kota
H41 365 Gurusiana
Kabayan Saba Kota
Dalam satu kesempatan, Kabayan bercerita kepada Iteung, istrinya. Bahwa dia ingin sekali membawa Iteung berjalan-jalan berkeliling kota. Dengan semangat Iteung bertanya, "Kapan atuh Kang?"
"Ya nanti kalau akang sudah banyak uang" jawab Kabayan.
"Ah iraha boga duitna, ari pagawéan ngan kerek mah" kata Iteung menggerutu.
"Ih, ke heula urang cing gobang gocir" kata Kabayan gak mau kalah.
Suatu saat Kabayan ada yang ngasih uang dari seorang sodagar yang minta ditunjukin rumah juragan sapi di kampungnya. Dia pun mesem -mesem, ingat janjinya pada istrinya.
"Iteng, ganti baju urang ka kota tea." Tanpa banyak tanya, Iteung ganti pakaian dan pamit pada Ambu dan Abah.
Di jalan ditanya, tujuan ka kota teh mau kemana, dengan enteng Kabayan menjawab, mau ke gedung sate. Iteung senang, karena di sekitar gedung sate banyak jajanan. Dia yakin Kabayan punya uang banyak.
Baru sampai terminal Leuwi Panjang, perut Iteung sudah lapar, dan meminta makan. Tapi Kabayan tak memenuhinya. "Engke baé di gedung sate," jawab Kabayan sambil tanya-tanya mobil yang melewati jalur gedung sate.
Tak berapa lama, Kabayan dan Iteng sampai di Taman Balai Kota yang menghubungkan gedung pemerintahan atau gedung sate.
Di sana Kabayan berkeliling mencari jalan masuk ke gedung sate. Tapi melihat satpam di setiap pintu masuk.
"Ini gedung apaan, masa mau masuk ke warung sate saja dijaga banyak satpam" celetuk Kabayan sambil terus berkeliling mencari pintu msuk yang tidak ada satpamnya.
Karena tidak menemukan satu pintu pun yang tidak dijaga, akhirnya Kabayan bertanya, kepad satpam. "Kamana jalan ka warung sate, ieu si Iteung lapar hayang dahar sate?"
Satpam pun tertawa, dia menjawab,"Cari aja di sekitar taman banyak pedagang sate"
"Har, naha lain di jero gedung?" Kata Kabayan lagi.
"Gedung sate mah kantor gubernur, Kabayan, lain warung sate" kata satpam.
"Har naha ari maneh lain ngomong titatadi. Dasar borokokok" kata Kabayan sambil menggandeng Iteng menyusuri taman Balai kota mencari penjual sate.
Keterangan:. Kabayan: Tokoh cerita rakyat Jawa Barat
Cing gobang gocir, borokokok,: kalimat yang biasa disebutkan oleh Kabayan secara spontan.
Cilegon, 31 Agustus 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Satena teuas atuh di dinya mah ahaha... Kereeeennn
Aha haaa...dasar Kabayan nya Neng.....sehat selalu
Mantap ulasannya
Terima kasih Bund. Sehat selalu
Iraha abdi diajak ka ditu Nyai? Hahaha ...
Aha ha...hayu Oma, tapi ulah hoyong jajan sate di gedung sate, ya Oma. Satenya atos. Ha ha.....
Keren pisan caritana. Semoga sehat selalu Bunda.
Aha ha...nuju diajar ngadongeng, Bund. Salam sehat kembali