Siti Jamiatu Sholihah

Pengawas Madrasah (MTs) Kementerian Agama Kota Cilegon. Lahir di kota Garut, pernah belajar di IAIN SGD Bandung dan SMHB Banten. Pernah mengajar di MAS Assalam ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kakaren

Kakaren

H-989 Gurusiana

Kakaren itu istilah dalam bahasa Sunda. Artinya yang tersisa. Diterapkan dalam berbagai kalimat, seperti kakaren hajat, berarti yang tersisa dari resepsi hajatan. Atau kakaren lebaran, yang berarti yang tersisa setelah perayaan lebaran.

Bagi keluarga saya. Kakaren bukanlah makanan sisa. Melainkan makanan oleh-oleh yang sengaja disiapkan oleh masing-masing keluarga (sodara), untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Jadi jika sodara saya mudik dan berkumpul semua delapan. (8) kakak beradik, maka akan terkumpul minimal delapan jenis makanan yang berbeda. Dan itu biasanya merupakan makanan khas tempat tinggal, atau makanan yang biasa dihidangkan sebagai menu suguhan lebaran. Jadi kita membawa makanan oleh-oleh, minimal sebanyak sodara itu.

Jika ada keluarga yang akan pulang lebih duhulu, maka malamnya kita menggelar makanan itu. Dikumpulkan menjadi kelompok sebanyak keluarga inti. Masing-masing tumpukan itu terdapat makanan yang sama. Tidak memandang dia mudik atau tidak. Pokoknya setiap keluarga dapat jatah yang sama. Ini melanjutkan tradisi orang tua. Sejak dulu, kalau lebaran atau ada momen berkumpul selalu begitu. Adapun oleh-oleh yang kita bawa, kita tidak membawanya lagi. Walaupun disatukan dengan bagian kita. Nanti diberikan kepada yang lain. Misanya saya membawa emping. Empingnya tidak saya bawa, tapi diberikan kepada yang lain. Jadi oleh-oleh dapat banyak macamnya, namun volumenya terbatas. Untuk dikonsumsi sendiri. Itu yang dijadikan sebagai kakaren. Jadi bukan makanan sisa kenyang. Tapi kudapan yang sengaja diadakan.

Sedangkan untuk berbagi dengan tetangga dan rekan kerja, kita beli satu jenis makanan khas. Selain itu kita juga membeli makanan yang sangat disukai. Saya menyukai kerupuk kulit dan kerupuk bungkusan. Maka setiap ke Garut, wajib membeli. Di rumah pun dipajang, walaupun jarang yang makan, tapi akan habis tanpa menunggu waktu kadaluarsa.

Cilegon, 08042025

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mau juga karen karennya hehe...

09 Apr
Balas

Hmmm...mau dech kakarennya, Ambu. COD ya? Hahaa...

09 Apr
Balas

Mantap Bunda Zamzam, kalau saudara banyak dapat kakaren banyak juga yaa ... Salam sehat dan sukses.

09 Apr
Balas



search

New Post