H-963 Gurusiana

Rasanya tercabik hai ini menyaksikan nasib dunia pendidikan. Ngenes rasanya membaca simpang-siurnya berita tentang nasib guru. ketimpangan antara besanya anggaran dan kenyataan reel di lapangan, gaji tak beberapa pun ditunda sampai dua atau tiga bulan.

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan urusan perut. Apa yang bisa dilakukan seorang guru dalam mentransfer ilmu kepada siswanya jika pikirannya terbagi dengan kebutuhan perutnya yang tidak terpenuhi. Lelah, kecewa, dan frustasi adalah hal yang bisa dipahami. Karena pendidikan adalah soal pembentukan jiwa. Bagaimana penguatan karakter akan terbentuk sementara sumberdayanya masih fokus pada angka-angka. Fsilitas, gaji, dan prestasi. Pendidikan itu soal pembentukan jiwa. Mereka ditekan untuk bisa mengantarkan peserta didik melihat dunia. Memahamkan pendidikan dari akarnya, dari esensi yang paling mendasar. Namun para pendidik dilanda kegelisahan.

Coba kita tengok sejarah berdirinya Taman Siswa. Pendidik mengajar dengan keteladanan. Bukan dengan kurikulum yang kaku. Tidak ditunjang dengan upah tau haji yah memadai, sarana pun tidak selengkap masa kini. Namun berdasarkan rasa kebangsaan yang tinggi, agar generasi muda tidak menjadi penerus yang hanya bis mengobral janji. Maka Taman Siswa dapat membangun siswanya menjadi generasi yang memiliki karakter yang kuat dan gigih. Dengan prinsip mengajar " Apayang bisa dilakukan, dengan fasilitas seadanya. Yang utama ada dengan Keteladanan dan keikhlasan.

Cilegon, 13032025