Siti Jamiatu Sholihah

Pengawas Madrasah (MTs) Kementerian Agama Kota Cilegon. Lahir di kota Garut, pernah belajar di IAIN SGD Bandung dan SMHB Banten. Pernah mengajar di MAS Assalam ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peduli Palestina

Peduli Palestina

H-972 Gurusiana

Jika mendengar kata Palestina, ada yang ada di Benak Anda? Ya benar. Darah dan air mata. Darah perjuangan para mujahid yang syahid dalam memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan negaranya. Air mata jutaan rakyat Palestina yang penuh dengan penderitaan. Kelaparan, ketertindasan, dan ketidakberdayaan yang membawa mereka pada kubangan darah dan korban yang tak berdosa. Anak-anak yang lucu tunas bangsa dimusnahkan. Para orang tua yang tak berdaya menjadi santapan dan sasaran senjata tak berkeprimanusiaan. Luluh lantak dalam hamparan darah dan kubangan air mata.

Lalu kita bisa apa? Tak cukup hanya berpangku tangan sambil melangitkan doa. Namun butuh aksi nyata yang selain doa, juga memberi dukungan bahwa kita ada untuk mereka.

Bulan Ramadan bulan yang diberkahi. Bulan yang tepat untuk berbagi. Saatnya perhatian kita tertuju bagi mereka. Mungkin di mata kita hanya setetes air. Dari bagi mereka sebuah pertolongan mengurangi dahaga. Jika kita dengan mudah mampu menghamburkan uang sekadar membeli pakaian lebaran. Mari sisihkan untuk meringankan penderitaan mereka.

Alhamdulillah di Masjid Al-Amin lingkungan tempat tinggal kami, selama bulan Ramadan ini setiap minggunya mendatangkan sukarelawan langsung dari Palestina. Diawali dengan menjadi imam salat Isya, salat tarawih, dan kemudian bertutur kisah terkini situasindi Palestina.

Seperti pada Jumat malam, mendatangkan Syekh Muhammad Riyad Al-Riziq. Berpidato dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Ustad Rasyid, Dosen di Perguruan tinggi Alkhairiyah Citangkil Cilegon. Bersamanya pula pemerhati atau sukarelawan untuk Palestina, yang tergabung dalam SPM (Sahabat Palestina Memanggil ) menggalang dana dari jemaah tarawih malam itu. Alhamdulillah jemaah tarawih di Masjid Al-Amin sangat responsif. Peduli. Hal ini semata mereka paham bahwa apa yang menimpa negara Palestina, adalah ujian juga bagi kita. Karena peristiwa penyerangan terhadap rakyat Palestina bukan menjadi masalah agama, melainkan menjadi masalah negara, yang harus dilihat dari kacamata negara. Bukan kacamata agama.

Mari peduli untuk mereka, dengan apa yang kita bisa.

Cilegon, 22032025

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga saudara kita di Palestine tetap kuat menghadapi kejahatan keji Pasukan Israel laknatullah 'alaiih. Perjanjian damai atau genjatan senjata hanya kesempatan mereka beristirahat karena sudah lelah menghadapi gigihnya para mujahid Palestine. Mereka berjuang mencari Syahid, sementara tentara Israel perang takut mati, karena hidupnya hanya untuk uang dan materi. Sukses selalu Teh Eyang

23 Mar
Balas

Betul Mas. Begitu adanya. Aamiin semoga mereka diberi kesabaran dan kekuatan.

23 Mar

Perjuangan luar biasa. Semoga apa yang diperjuangkan tak sia-sia. Salam sehat, Bu.

23 Mar
Balas

Semoga perjuangan para mujahid dalam memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan negaranya menjadi jihad yang sahid. Salam sehat selalu Bund.

22 Mar
Balas



search

New Post