Siti Jamiatu Sholihah

Pengawas Madrasah (MTs) Kementerian Agama Kota Cilegon. Lahir di kota Garut, pernah belajar di IAIN SGD Bandung dan SMHB Banten. Pernah mengajar di MAS Assalam ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Selamat Jalan Rena

H-624 Gurusiana

Bagai dihantam palu gada, remuk dan sangat menyakitkan. Mendengar kabar engkau terbaring tak sadarkan diri. Berpindah dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain dalam satu hari itu, benar-benar merupakan pukulan bagiku. Dia Rena, kaka kembarku yang divonis kanker darah.

Bagaimana tidak kaget, tak pernah kudengar dia mengeluhkan sesuatu. Rena orang kuat. Dia pejuang keluarga. Tiga kali gagal berumah tangga, tak membuatnya berhenti untuk mencari pengganti. Karena baginya butuh sandaran dan tempat berbagi suka duka.

Suami pertama, tak memberinya nafkah. Renalah yang menjadi tumpuan hidup suami dan keluarga nya. Hingga Angga sendiri memutuskan untuk menceraikn Rena. Dari pernikahan pertama itu meninggakan dua putri yang sampai kini hidup bersama Rena. Sedangkan dengan suami kedua, karena dipisahkan jarak setelah Sandi mendapat tugas sebagai jaksa di Sulawesi. Dia menikah lagi tanpa sepengetahuan Rena, kemudian dipertemukan pada saat istri muda Sandi sudah hamil 6 bulan. Sedangkan ketiga anak lelaki suaminya, tumbuh besar dalam pengasuhan Rena. Pernikahan denagn Sandi ini merupakan pernikahan janda dan duds yang sama-sama membawa anak. Ini kali pertama Rena menggugat cerai suaminya. Karena merasa dipecundangi.

Dalam perjalanan memperjuangkan hidup membesarkan dua buah hati dari perkawinan pertamanya, Rena berhijrah dengan berhijab dan bercadar, mengikuti berbagai kajian yang menguatkan dirinya dalam meningkatkan keimanannya. Anak-anaknya dimasukkan ke pesantren dan kini telah menjadi mahasiswi. Karirnya nya pun makin cemerlang sebagai seorang notaris.

Rena menikah untuk ketiga kalinya, dengan teman pengajiannya. Namun tidak berlangsung lama, karena suami ketiganya ini tidak tidak bisa diterima di hati anak-anak Rena.

Sekian lama Rena hidup nyaman dan mencapai puncak karirnya. Alah memberinya kesempatan menikmati hidup tanpa megeluhkan apapun. Hingga pagi tadi tiba-tiba tak sadarkan diri.

Aku membawanya ke Rumah Sakit terdekat dengan rumah. Karena Rena sedang mengantar anak-anaknya berlibur dan untuk berhari raya di kampung halaman. Namun ternyata. Rena pulang yang sesungguhnya. Tidur panjang di keabadian.

Tak dapat ku tahan air mata ini, saat dokter menyatakan kembaranku ini telah menemui Rabb-Nya.

Pejuang keluarga itu telah pergi untuk selamanya. Semoga surga tempat terindahnya.

Senyum, pelukan, dan candaan kemarin malam, adalah senyum terakhirmu. Mengantarkan dua mahasiswi cantik, secantik dirimu. Selamat jalan Rena. Reni akan merawat Anya dan Ane, seperti aku merawat Cavin dan Aura. Tidurlah dalam dekapan Rahmat Allah dan kasih-Nya. Hingga Allah kembali mempertemukan kita. Doa terbaik Reni untuk Rena Sang pejuang keluarga.

Cilegon, 8 April 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ikut hanyut dan terharu Teh Eyang. Semoga Almh mendapat tempat terbaik disisi Allah Swt. Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin. Sehat dan sukses selalu

09 Apr
Balas

Mantap ceritanya Bu Sholihah, sukses selalu.

08 Apr
Balas

Terima kasih Bunda. Sukses kembali

08 Apr

Duuhh...keren bgt, Ambu. Oma hanyut dlm crt.

08 Apr
Balas

Terima kasih Oma. Sehat selalu

08 Apr

Ikut Baper, Bu. salam sukses.

09 Apr
Balas



search

New Post